Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, mengakui serapan anggaran dari tingkat pusat hingga daerah masih rendah. Ada banyak faktor yang menyebabkan serapan anggaran ini rendah.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Salah satu faktor, karena berdasarkan masukan kepala daerah, rata-rata takut menggunakan anggaran. Jadi, lebih baik anggaran itu disimpan di dalam bank daerah," katanya, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin, 24 Agustus 2015.
Politisi PDIP ini menambahkan, karena ketakutan kepala daerah, terjadi penumpukan uang di bank daerah. Dari data yang dipegangnya, pada April terdapat Rp253 triliun anggaran yang terendap di bank dan sekarang meningkat menjadi Rp273 triliun.
"Artinya, di daerah, uang negara dan BUMN (Badan Usaha Milik Daerah) itu ada. Tapi, tidak berani dikeluarkan karena ada ketakutan itu," katanya.
Menurut dia, yang perlu didorong saat ini adalah agar anggaran itu digunakan. Adapun, untuk mendorong serapan anggaran daerah, sore tadi Presiden Joko Widodo mengundang para pelaku usaha.
"Presiden ingin dengar masukan para pelaku utama di pasar. Bagaimana menyikapi persoalan yang ada. Hambatan apa yang harus dihilangkan," katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Artinya, di daerah, uang negara dan BUMN (Badan Usaha Milik Daerah) itu ada. Tapi, tidak berani dikeluarkan karena ada ketakutan itu," katanya.
