Suntik Viagra ke Organ Vital, Pria Ini Tak Berhenti Ereksi

Ilustrasi jarum suntik
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
- Seorang pria berusia 31 tahun membuat kesalahan konyol namun berakibat fatal bagi alat kelamin dan nyawanya sendiri. Pria yang tak ingin disebut identitasnya dan hanya menyebut nama panggilan dengan inisial sck itu, menyuntikan obat penambah stamina ke alat kelaminnya. 

Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Dikutip dari laman Mirror, Senin, 24 Agustus 2015, alhasilnya, alat kelamin pria tersebut tak bisa berhenti ereksi. Bahkan, kemudian, dia merasakan rasa sakit yang tak terhingga. 

Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
Kisah ini terkuak ketika sck mengungkapnya sendiri di situs media sosial, Reddit. Ketika, sedang berhubungan intim, dia tidak memiliki stamina yang cukup. 

"Kemudian saya cukup serakah," tulis pria itu. 

Dia mengatakan pernah bertemu dengan seorang urolog karena mengalami masalah disfungsi ereksi. 

"Urolog itu kemudian memberikan beberapa resep. Tetapi, tak ada berfungsi," kata dia. 

Jadi, alih-alih bertanya kepada dokter, sck memutuskan untuk langsung menyuntikkan obat ke alat kelaminnya. 

"Saya menyebutnya dalam tulisan saya 'viagra', tetapi sebenarnya itu bernama TriMix. Tetapi, memiliki efek yang sama," ujar dia. 

Semula, sck mengaku sempat ragu dan menolak mencoba obat itu. Tetapi, setelah melakukan riset terhadap efeknya, dia tetap membeli obat tersebut. 

"Di situ lah situasi berbahaya," kata sck. 

Usai bercinta, alat kelaminnya tetap mengalami ereksi. 

"Saya mulai tuangkan air dingin, tetapi tidak ada efeknya. Saya mengonsumsi empat pil Sudafed (seperti yang ditulis di dunia maya ketika ereksi Anda di luar kendali). Tidak ada efek apa pun," ujar Sck. 

Dia kemudian mulai melakukan beberapa latihan fisik seperti push up tanpa henti beberapa set, pull up, dan squad jump

"Tetapi, tetap tidak ada dampaknya," ujar Sck menambahkan. 

Tiga jam dalam kondisi itu, Sck mulai merasakan kesakitan. Dia pun mulai panik. Di obat itu terdapat peringatan, jika ereksi terus terjadi lebih dari empat jam, maka butuh penanganan medis. 

"Maka, saya langsung menuju ke instalasi gawat darurat rumah sakit. Saat itu, saya benar-benar merintih, begitu sensitif dan menyakitkan. Saya tidak bisa berjalan dan harus menggunakan kursi roda," kata Sck. 

Dia merasa malu, karena sepanjang didorong ke kamar IGD, dia harus menutupi alat kelaminnya yang tengah ereksi. Begitu tiba di ruang IGD, dokter langsung memberikan dua dosis morfin untuk menenangkan situasi. 

"40 menit kemudian, satu tim dokter dan perawat datang. Dokter yang tengah berjaga merawat saya masih muda dan keturunan India. Tidak seperti dokter lainnya yang terkesan serius, dokter ini mencoba menghibur saya dengan membuat lelucon," ucap dia. 

Alhasil, untuk membuat alat kelaminnya tak lagi mengalami ereksi, dokter itu mengambil sebagian darah Sck menggunakan suntikan di alat kelaminnya. Kendati pernah mengalami situasi yang gawat, tetapi hal tersebut tak membuat Sck kapok. 

Dia malah ingin lagi mencoba pengalaman menyuntikan viagra ke alat kelaminnya. 

 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya