Sumber :
- Antara/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
- Pemerintah mengalokasikan dana Rp3 triliun untuk membeli kembali (buyback) Surat Berharga Negara (SBN). Hal ini bertujuan untuk menjaga SBN di tengah bergugurannya pasar saham global.
"Pokoknya kami sudah siap untuk
buyback
," kata Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro, di DPR, Jakarta, Senin malam 24 Agustus 2015.
Sekadar informasi, tak hanya di pasar saham, aksi jual instrumen investasi pun turut terjadi di pasar surat utang negara (SUN). Investor asing pun melepas portofolionya di tengah buruknya pasar keuangan dalam negeri dan global. Aksi jual ini membuat imbal hasil (
yield
) surat utang tinggi, misalnya yield SUN yang bertenor 10 tahun, sudah mencapai sembilan persen. Untuk menekan kenaikan imbal
yield
surat utang, pemerintah pun aktif membeli kembali surat utang.
Kalau intervensi dirasa kurang, pemerintah akan melakukan
bond stabilization framework
dengan menggunakan dana pensiun (dapen) agar bisa dipakai untuk melakukan
buyback
SBN.
"Kalau kita menjalankan
bond stabilization framework
, ya, kami jalankan yang lain-lain itu untuk memperkuat APBN," kata dia.
Baca Juga :
Mengoptimalkan Aset Negara
Baca Juga :
Pulau Tax Haven, Untung Rugi Masih Dikaji
"Yang penting, kita jangan panik (dan) jangan bereaksi berlebihan. Yang penting jaga semua indikator penting. Tentunya BI dengan tugasnya dan kami menjaga SBN. Pemerintah dan otoritas hadir di pasar," kata dia.
Halaman Selanjutnya