Perbandingan UKM Antara Krisis 1998 dan Sekarang

Suatu kios UKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Bali.
Sumber :
  • VIVAnews / Bobby Andalan
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Terus Merosotnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat membuat hampir seluruh sektor ekonomi terkena dampaknya. Nilai rupiah saat ini berada di level terendah sejak krisis moneter 1998 di Rp14 ribu per dolar AS.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Lalu, apakah ada kesamaan melemahnya rupiah pada saat ini dengan krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1997-1998 silam?

Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menyatakan, melemahnya rupiah saat ini bukan tidak mungkin seperti kondisi ekonomi krisis 1998.

Lebih Oke Mana, Ekonomi RI atau Brasil?

"Resiko pelemahan rupiah masih terjadi, karena orang masih berspekulasi atas ketidakpastian kebijakan bank sentral ASĀ  the Fed pada Semptember nanti," ujar Direktur Indef, Enny Sri Hartati kepada Viva.co.id, di Jakarta, Selasa 25 Agustus 2015.

Enny menjelaskan, meski nantinya ekonomi Indonesia kembali seperti saat krisis 1998, tidak sepenuhnya dikhawatirkan. Karena dapat memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi pelaku-pelaku Usaha Menengah Kecil Mandiri (UMKM).

"Kalau pada 1998, saat itu ekonomi UMKM masih bisa tumbuh. Tapi, untuk saat ini, rupiah melemah UMKM juga ikut terperosok," katanya.

Baca juga:

Meski begitu, dia tidak mengharapkan kondisi ekonomi indonesia saat ini sama seperti dahulu, karena dalam hal ini kemungkinan besar pasar tanah air akan banyak yang merugi.

"Kita tidak bikin simulasi detail resiko terburuk dari deprisiasi rupiah saat ini. Tapi, kalau pemerintah lambat dan tidak ada langkah mitigasi yang kongkret makan potensi pelemahan rupiah bisa semakin parah," ujarnya.

Hal ini, kata dia, pelemahan rupiah untuk saat ini dikhawatirkan bisa menyentuh di level yang dikhawatirkan para pengusaha.

"Kalau sampai (rupiah) di angka Rp15 ribu itu sangat dikhawatirkan. Akan tetapi, UMKM saat ini juga tidak terlalu rentan terhadap depresisasi, asal cepat terjadi pemulihan daya beli masyarakat," katanya

Dirinya juga mengatakan, meski saat ini rupiah terus melemah, para pelaku UMKM diharapkan lebih bertahan dan berkembang sama pada saat krisis 1998 lalu.

"Malah waktu dahulu (UMKM) bisa jadi penyelamat. Sekarang malah sebaliknya, justru UMKM yang lebih anjlok karena turunnya daya beli masyarakat. Turun antara 30-40 persen," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya