Rupiah Terkapar, DPR: Jangan Salahkan Kondisi Eksternal

Dolar AS Tembus Rp14.000
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - Mata uang rupiah sampai saat ini masih terus terkapar. Berdasarkan referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia kurs rupiah melemah di posisi Rp14.067 per dolar AS.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya

Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Ahmadi Noor Supit, Selasa 25 Agustus 2015, mengimbau kepada pemerintah secara tegas untuk segera melakukan antisipasi gejolak krisis yang melanda perekonomian dalam negeri.

"Pemerintah harus secepatnya melakukan tindakan. Jangan terus menyalahkan kondisi eksternal. Itu cengeng," kata Ahmadi kepada VIVA.co.id di gedung DPR, Jakarta.

Ekonomi nasional, menurut Ahmadi, belum menunjukkan fundamental yang sesungguhnya. Untuk itu, peran pemerintah untuk memperkuat sektor industri dalam negeri sangat dibutuhkan. Hal ini dalam rangka memperkuat basis kekuatan ekonomi itu sendiri.

"Kalo fundamental ekonominya kuat, pasti tidak akan terganggu seperti ini. Pemerintah harus benahi ini. Supaya tidak sensitif. Beresin usaha-usaha kecil kita," ujar dia.

Ahmadi menjelaskan, keberpihakan pemerintah terhadap dunia usaha perlu dilakukan. Yakni, dengan memberikan stimulus kebijakan yang sesuai dengan keinginan para pengusaha, agar mampu dijadikan sebagai sektor penopang pertumbuhan yang efektif.

"Industri kita benahi, manufaktur juga. Semua aturan yang menghalangi dunia usaha dibuang dulu. Jangan sampai mereka bangkrut. Jangan bikin pengusaha itu ngemis. Harus kita selesaikan semua. Kalo bangkrut, abis semua kita," ujarnya. (asp)

Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016