Rupiah Anjlok, Menkeu Tuding Faktor-faktor Ini

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • ANTARA/Vitalis Yogi Trisna

VIVA.co.id - Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro kembali menuding  bahwa faktor terdepresiasinya rupiah saat ini, karena sejumlah faktor eksternal. Dari faktor normalisasi kebijakan moneter Amerika Serikat, hingga diperburuk dengan kondisi Tiongkok, yang mendevaluasi mata uangnya untuk menggenjot ekspor.

"Kami menyadari bahwa stabilitas nilai tukar rupiah perlu dijaga, agar tidak berdampak lebih luas terhadap aspek perekonomian nasional. Dalam RAPBN tahun 2016, diperkirakan rata-rata nilai tukar rupiah akan mencapai Rp13.400 per dolar AS," kata Bambang, saat memberikan jawaban pandangan di Rapat Paripurna DPR, Selasa 25 Agustus 2015.

Ini Peringatan Sri Mulyani untuk Para Wajib Pajak Nakal

Dengan kondisi seperti ini, Bambang mengakui, pemerintah tidak lantas diam. Segala bentuk upaya dalam mengantisipasi anjloknya rupiah dengan berkoordinasi bersama Bank Indonesia tengah dilakukan. Karena itu, dia meyakini pencapaian nilai tukar rupiah akan sesuai dengan asumsi pemerintah yang telah disusun dalam RAPBN 2016.

Bambang menuturkan, sentimen negatif global ini telah terjadi dalam dua tahun terakhir dan tidak hanya memberikan dampak terhadap mata uang rupiah, melainkan sejumlah mata uang negara berkembang yang lain.

Untuk itu, pemerintah bersama dengan BI maupun DPR akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga tidak terlalu berdampak luas terhadap sejumlah sektor, yang mampu menggenjot ekonomi nasional.

"Selain kondisi aktual tersebut, penetapan asumsi nilai tukar rupiah di tahun 2016 nanti juga akan memperhitungkan langkah-langkah antisipatif dan perbaikan yang telah dan akan dilakukan oleh Bank Indonesia, dan pemerintah untuk memperkuat pasar uang nasional," ujar dia. (asp)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati disambut meriah para pegawainya

Sri Mulyani Dijagokan Jadi Andalan Baru Kabinet Jokowi

Sri Mulyani akan buat bujet fiskal lebih realistis.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2016