Jaga Rupiah, Pemerintah Akan Batasi Impor

Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian menyatakan, akan terus mencari cara untuk bisa menstabilkan kembali kondisi perekonomian Indonesia melalui sektor-sektor Industri.

Pengamat: Proyek Infrastruktur Jangan Disetop

Salah satu cara yang akan ditempuh, yaitu dengan merencanakan untuk menekan dan membatasi beberapa produk impor dari beberapa negara.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Syarif Hidayat, Selasa 25 Agustus 2015, mengatakan dengan ditekannya angka barang-barang impor, diharapkan para pengusaha industri yang selama ini menggunakan produk asing, bisa beralih ke produk dalam negeri.

"Sebetulnya (pembatasan impor) tetap ada. Itu dilihat dari konsumsinya dan itu yang kami harus kendalikan," ujar Syarif di Jakarta.

Menurut Syarif, penekanan, atau pembatasan impor untuk saat ini mengarah ke negara dengan tingkat impor yang tinggi, yaitu negara China.

"Khususnya di China, karena memang banyak mengimpor barang ke sini (Indonesia)," ujarnya.

Meski begitu, kata Syarif, dengan merencanakan kebijakan pembatasan impor dari negara China, investasi yang saat ini kerap dilakukan negeri Panda tersebut tetap akan stabil, bahkan cenderung meningkat.

"Rupiah melemah, tetapi kalau investor lain, saya rasa tetap tertarik. Karena  kemarin saja, pak menteri (perindustrian Saleh Husin) baru meresmikan pabrik Holcim. Insvestor tetap tertarik masuk ke kita," kata Syarif.

"Negara China misalnya, juga banyak buat pabrik di sini, ada di Cilegon (Banten), dan Boyolali (Jawa Tengah). Semua tetap terjaga, tidak ada penurunan. Jadi, mereka yang tetap punya program investasi di sini terus berjalan," ujarnya. (asp)

Kementerian ESDM Perpanjang Izin Ekspor Freeport?

Freeport diketahui telah ajukan perpanjangan sebelum Lebaran lalu.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016