Pelemahan Rupiah, Pemerintah: Tak Jadi Soal

Ilustrasi mata uang.
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Pemerintah optimis pelemahan rupiah di level Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan berlangsung lama. Pelemahan ini dinilai juga merupakan masalah dunia, bukan Indonesia saja yang terdampak gejolak ekonomi Internasional yang terjadi. 

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya mengatakan, pemerintah terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter untuk menjaga nilai rupiah agar tetap terkendali.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
"Kalau rupiah itu kan jalan biasa saja, normal saja. Penguatannya kan urusan BI," ujarnya, Selasa, 25 Agustus 2015. 

Menurutnya, pelemahan rupiah juga merupakan hal yang wajar. Mengingat keuangan internasional sudah terintegrasi saat ini, satu negara mengalami masalah akan berdampak ke seluruh penjuru dunia. 

Baca juga:

"Jadi kalau yang lain lemah sebenarnya tak jadi soal. Kita dengan yen dengan yuan dengan ringgit tetap saja seimbang karena masing-masing melemah," tegasnya. 

Pemerintah menurutnya, juga terus berupaya mendorong industri dalam negeri. Sehingga ketergantungan impor bisa dikurangi dan komoditas ekspor produk nasional meningkat. 

Sebagai informasi, berdasarkan Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, kurs rupiah hari ini melemah di posisi Rp14.067 per dolar AS. Rupiah melemah Rp69 dibanding dengan kurs kemarin, yang dipatok di Rp13.998 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya