Pemangkasan Suku Bunga China Tak Mampu Dongkrak Wall Street

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Setelah sempat naik tiga persen di awal pembukaan, bursa Wall Street berakhir dengan kerugian yang dalam pada perdagangan, Selasa waktu New York. Pemangkasan suku bunga China tidak cukup kuat membendung kekhawatiran investor akan perlambatan ekonomi negara tersebut. 

Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Dilansir dari Reuters, Rabu 26 Agustus 2015, penurunan kinerja Wall Street pada perdagangan Selasa, melanjutkan kerugian mendalam yang terjadi pada perdagangan sebelumnya. Ketika itu, indeks Standar & Poor's (S&P) 500 mencatat hari terburuknya sejak 2011. Indeks Dow Jones pada pekan ini sudah turun lebih dari 1.000 poin. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
"Orang-orang masih gugup tentang ekonomi luar negeri dan apa yang mungkin terjadi," ujar Manager Portfolio di Kingsview Asset Management di Chicago. 

Dalam sepekan terakhir, indeks S & P tercatat telah anjlok sekitar 11 persen. 

"Investor masih khawatir tentang pertumbuhan ekonomi global dan pergeseran kebijakan The Fed (bank sentral Amerika Serikat/AS)," tambah Chief Investment Strategist di Janney Montgomery Scott di Philadelphia, Mark Luschini

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 204,91 poin, atau 1,29 persen, menjadi 15.666,44. Sementara itu, The S & P 500 kehilangan 25,59 poin, atau 1,35 persen di posisi 1.867,62 dan Nasdaq Composite turun 19,76 poin, atau 0,44 persen ke level 4.506,49. 

Sebelumnya pada pembukaan saham, indeks  S & P naik sebanyak 2,9 persen, Dow 2,8 persen, dan Nasdaq sebanyak 3,6 persen. Menurut Bats Global Markets, sekitar 10,4 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, jauh di atas rata-rata bulan ini sebesar 7,5 miliar. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya