Pemangkasan Suku Bunga Tiongkok Angin Segar Bagi IHSG

Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
- Langkah Bank Sentral Tiongkok (PBoC) menurunkan suku bunganya diperkirakan berdampak positif bagi pemulihan ekonomi negara tersebut dan ini akan berdampak positif pada ekonomi kawasan, khususnya Indonesia.

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Analis First Asia Capital, David N. Sutyanto, Rabu 26 Agustus 2015, mengatakan dengan demikian, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia hari ini berpeluang menguat. Namun terbatas, dibayangi sentimen negatif ekonomi global yang masih terjadi.

IHSG di BEI Rabu Ini Berpotensi Berbalik Menguat
"IHSG (indeks harga saham gabungan) diperkirakan bergerak dengan support (batas bawah) di 4.170 dan resistance (batas atas) di 4.300," ujarnya kepada VIVA.co.id.

David menjelaskan, bervariasinya penutupan bursa global tadi malam, terutama ditopang kenaikan kembali harga minyak dan sentimen positif dari kebijakan PBoC yang kembali memangkas tingkat bunganya sebesar 25 basis poin untuk kali kelima sejak November lalu.

"Suku bunga acuan diturunkan 25 bps menjadi 4,6 persen. Selain tingkat bunga, PBoC juga melonggarkan RRR (required reserve ratio) sebesar 50 bps," tuturnya.

Langkah stimulus lanjutan PBoC tersebut, untuk mendorong pertumbuhan negara itu yang tengah menghadapi perlambatan. Namun, langkah ini belum mampu memberikan keyakinan sepenuhnya bahwa perekonomian Tiongkok akan membaik, sehingga pasar saham Wall Street kembali tertekan di akhir sesi.

Seperti diketahui, bursa global tadi malam bergerak mixed. Indeks Eurostoxx di zona Euro naik 4,71 persen di 3.218,01. Sedangkan indeks Dow Jones (DJIA) dan Standar & Poor's 500 bergerak fluktuatif, namun gagal tutup di teritori positif, menyusul masih tingginya kekhawatiran pasar atas perekonomian Tiongkok.

Indeks DJIA, setelah sempat menguat tiga persen, namun di sesi akhir terkoreksi 1,29 persen di 15.666,44. Sedangkan indeks S&P, akhirnya tutup melemah 1,35 persen di 1.867,61. Harga minyak mentah berhasil rebound 3,27 persen di US$39,49 per barel.

Sementara, IHSG kemarin, berhasil rebound (berbalik arah menguat) usai terkoreksi tajam sepanjang lima sesi perdagangan sebelumnya. IHSG berhasil menguat 64,772 poin (1,56 persen) di 4.228,501.

Technical rebound IHSG kemarin, ditopang rebound pasar saham Asia, kecuali Tiongkok, dan sentimen pembelian kembali (buyback) sejumlah saham emiten BUMN yang sudah terkoreksi tajam sepekan terakhir. 

"Rebound pasar kemarin terutama ditopang aksi beli balik saham perbankan, konsumsi, semen, dan saham pertambangan," ujarnya.

Rebound masih dalam skala terbatas, karena asing masih keluar dari aset beresiko. Nilai penjualan bersih asing kemarin mencapai Rp697,29 miliar di tengah nilai transaksi di pasar reguler yang meningkat mencapai Rp5,37 triliun. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya