Studi: Manusia Predator Paling Buas di Dunia

Ilustrasi Burung Elang Berburu.
Sumber :
  • REUTERS / Shamil Zhumatov

VIVA.co.id - Mengingat kata predator, maka yang terlintas dipikiran kadang adalah seekor hewan yang buas seperti singa, ular, buaya, atau elang. Tetapi, dalam sebuah penelitian terbaru menyebutkan gelar predator sesungguhnya adalah manusia.

Sejumlah ilmuwan yang berasal dari University of Victory, Kanada, mengungkapkan manusia pantas disematkan predikat raja dari segala predator. Sebab, hal itu merunut pada fakta-fakta yang ditemukan setelah dilakukan penelitian.

Dikutip dari laman Redorbit, Rabu 26 Agustus 2015, fakta yang dimaksud yakni saat ilmuwan melihat 2.125 interaksi antara predator dan mangsa, peneliti menemukan manusia tak hanya memiliki tingkat naluri memburu lebih tinggi ketimbang hewan lainnya, melainkan juga memiliki metode yang dapat mengurangi evolusi dan kelangsungan hidup spesies yang lain.

Menurut Los Angeles Times, para keturunan Adam dan Hawa ini telah membinasakan populasi ikan 14,1 kali lebih banyak daripada predator laut. Semetara, di daratan, manusia merajai dengan 9,2 kali lebih kejam dari hewan jenis karnivora.

Bahkan lebih mencenangkan lagi, kata peneliti, manusia membunuh predator dengan tingkat 3,7 kali lebih tinggi saat hewan buas menerka hewan herbivora.

Tingginya naluri predator pada manusia ini, telah menghilangkan 20 persen spesies hewan buas setiap tahunnya.

Mengenai hasil studi tersebut, pemimpin penelitian dan ilmuwan konservasi Chris Darimont mengaku terkejut, setelah bersama timnya melihat besaran perbedaannya itu. Disampaikannya, umat manusia membunuh makhluk lainnya lebih cepat dibanding saat mereka menghasilkan keturunan dan mempertahankan tingkat populasinya.

Darimont menjelaskan manusia merupakan predator sesungguhnya karena menggunakan metode yang dirasa lebih keji ketimbang hewan predator sekali pun.

"Menangkap mamalia dengan peluru, menangkap ikan dengan kait dan jaring. Mereka menganggap risiko minimal dibandingkan dengan predator non-manusia, terutama hewan karnivora di darat, yang sering terluka saat melakukan berburu mangsanyan," kata dia.

Darimont mengatakan penelitiannya ini menekankan pada reproduksi populasi dan dominasi kompetitif. Hasilnya, manusia memiliki naluri berburu lebih besar dari hewan predator lainnya yang ada di bumi.

"Sebuah berkelanjutan super predator yang akan terus mengubah proses ekologi dan evolusi global, kecuali langkah yang diambilnya," kata dia.

Begini Rupa Api Jenis Baru
Bunga matahari

VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?

Bunga matahari muda selalu menghadap ke timur saat pagi hari.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016