Mentan: Proses Tender Bantuan ke Petani Banyak Masalah

Petani menanam padi di areal sawah desa Pabean Udik, Indramayu, Jawa Barat.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA.co.id
Indonesia Terancam Krisis Petani
- Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, dalam memberikan bantuan kepada para petani dibutuhkan banyak proses tender. Namun, dalam proses tender itu, sering ditemukan banyak masalah, sehingga banyak menghambat distribusi dan pasokan bantuan kepada para petani di seluruh Indonesia.

Indonesia Peringkat Pertama Statistik Pertanian ASEAN

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Rabu 26 Agustus 2015, mengatakan hambatan proses tender ini telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo. Dan, beberapa produk yang harus di tender adalah benih, pupuk, alat mesin pertanian (Alsintan).
Jokowi Buat Proyek Keroyokan di Brebes


"Dulu kebijakan kita masalah, benih, pupuk, traktor semua itu tender berdasarkan perpres (peraturan presiden) dan regulasi harus tender. Sepertinya itu kurang tepat," ujar Amran saat menggelar rapat Industri Perberasan Nasional, di kantor Kementan, di Jakarta.


Amran menjelaskan, proses tender ini kemudian diusulkan ke Jokowi dengan mengubah menjadi pembelian secara langsung.


"Izin kami laporkan kepada Presiden, ada regulasi yang menghambat pembangunan pertanian, benih, pupuk traktor semua tender. Setelah laporan ke Presiden, dua hari kemudian izin pembelian langsung kita dapatkan," katanya


Dirinya juga mengatakan, proses tender tidak mengenal kapan akan hujan, kapan akan kekeringan dan tidak mengenal yang namanya tikus. Itu yang membuat proses tender menjadi banyak terhambat.


"Misal mau tender pupuk, traktor harus tender tiga bulan. Itu jadi keburu panen. Ini perlu kita perbaiki," ujarnya


Dengan begitu, kata Amran, proses tender untuk saat ini sudah dihapuskan untuk mempercepat proses.


"Semua bisa bergerak cepat. Alhamduliah hasilnya sampai hari ini, padi kita terbesar sepanjang sejarah," kata Amran. (ren)



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya