BI Optimistis Ekonomi RI Bangkit pada 2016

Gubernur BI Agus Martowardojo ketika memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • ANTARA/ Wahyu Putro A
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, meyakini kondisi perekonomian Indonesia pada 2016 akan bangkit dari keterpurukan. 

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Menurut Agus, optimisme tersebut tercermin dari sejumlah kebijakan pemerintah yang tersusun di dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
"Pemerintah sudah berkomitmen mengubah anggaran dari konsumtif menjadi produktif. Lihat di RAPBN 2016, ini pertama kali transfer daerah lebih besar dibandingkan belanja kementerian atau lembaga (KL). Ini kan sebuah komitmen besar," kata Agus, di Jakarta, Rabu, 26 Agustus 2015.

Agus turut mengapresiasi langkah pemerintah mengenai keberpihakan pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang berencana kembali menurunkan tingkat pembiayaan bunga menjadi sembilan persen. 

Kondisi tersebut dinilai mampu memberikan sentimen positif bagi industri dalam negeri.

"Yang paling kami hormati itu pada UMKM. Kemarin dikatakan bunga pembiayaan 12 persen dan belum terwujud, mungkin karena ada yang perlu diatasi. Ini juga saya dengar sudah diatasi. Bayangkan, tadinya bunga pembiayaan 22 persen, menjadi 9 persen tahun depan," ujar dia.

Keyakinan Agus ini tidak serta merta hanya dengan melihat kondisi yang berada di dalam negeri, melainkan kondisi perekonomian global. 

Sebab, bank sentral AS telah memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia yang tadinya bergerak di rata-rata 3,3 persen, pada 2016 akan mampu menembus 3,8 persen.

"Selama tiga tahun, pertumbuhan ekonomi dunia itu 3,3 persen. Pada 2016 diharapkan bisa 3,8 persen. Jadi, ini kan ada perbaikan," ujar dia.

Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu mengkhawatirkan dampak dari perekonomian global. Sebab, BI maupun pemerintah tidak lantas diam dengan kondisi sekarang.

"Kita mesti percaya bahwa Indonesia ada masa depan. Ini kan yang kita inginkan bersama," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya