Sumber :
VIVA.co.id
- Malang benar nasib yang dialami remaja berusia 16 tahun dan berasal dari Honduras, Neysi Perez. Dikira tak bernyawa, dokter menyatakan dia meninggal.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Naik Uber Saat Mabuk Ditagih Ongkos Rp23 Juta
Baca Juga :
Heboh Bule Nyanyikan Lagu Gombloh dengan Merdu
Harian Telegraph, Selasa 25 Agustus 2015, melansir ternyata usai peti matinya dimakamkan, Perez bangun dan berteriak. Hal itu diketahui oleh suami Perez, Rudy Gonzales yang tengah mengunjungi makam istrinya itu sehari, setelah dia dikubur.
Baca Juga :
Merasa Gatal, Ternyata Ada 26 Kecoa di Telinga
"Ketika saya meletakan tangan saya di makamnya, saya bisa mendengar suara dari dalam liang lahat. Saya mendengar ada suara gedoran, lalu saya mendengar suaranya. Dia berteriak meminta tolong," kata Gonzales.
Perez dinyatakan meninggal, bermula ketika ia tak sadarkan diri, saat mendengar suara letusan senjata di dekat rumahnya di La Entrada, bagian barat Honduras. Padahal, saat itu, dia juga tengah hamil anak pertamanya dan berusia tiga bulan.
Kemudian, keluar busa dari mulutnya, sehingga orang tua Perez memutuskan memanggil pendeta ke rumah. Alasannya, mereka menduga Perez tak sadarkan diri akibat dirasuki roh jahat.
Namun, karena kondisi Perez tak membaik, dia dilarikan ke rumah sakit. Begitu tiba, detak jantung Perez berhenti, sehingga dokter menyatakan dia telah meninggal.
Jasad Perez, kemudian dibawa ke rumah dan dimakamkan. Perez dimakamkan dengan mengenakan baju pengantin.
Begitu mendengar pengakuan Gonzales, akhirnya, makam Perez dibongkar. Dalam keadaan jasadnya berada di dalam peti, keluarga melarikan kembali Perez ke rumah sakit. Namun, sayang, pihak medis kembali menyatakan dia telah meninggal.
Menurut dokter, Perez menderita serangan panik akut ketika mendengar suara letusan senjata itu. Sehingga, mengakibatkan jantungnya tiba-tiba berhenti sementara waktu. Tetapi, dokter menyebut kemungkinan Perez menderita serangan cataplexy, yakni ketika otot tiba-tiba kehilangan fungsinya akibat stres berat.
Ibu Perez, Maria Gutierrez meyakini putrinya telah dikubur hidup-hidup. Dia juga menyalahkan dokter yang terlalu cepat menandatangani sertifikat kematian putrinya. "Dia tidak terlihat seperti telah meninggal," kata Gutierrez.
Berikut video yang menggambarkan para pekerja membongkar kembali makam Neysi Perez:
(asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Perez dinyatakan meninggal, bermula ketika ia tak sadarkan diri, saat mendengar suara letusan senjata di dekat rumahnya di La Entrada, bagian barat Honduras. Padahal, saat itu, dia juga tengah hamil anak pertamanya dan berusia tiga bulan.
