BI Tertarik dengan Langkah China Turunkan Suku Bunga

Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, di KPK.
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, mengaku tertarik dengan langkah yang dilakukan oleh Bank Sentral China, yang menurunkan tingkat suku bunga acuannya di tengah gejolak perekonomian global saat ini.

Singapura Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi 2016
Ditegaskan Agus, Rabu 26 Agustus 2015, langkah ini merupakan salah satu strategi lanjutan dalam mengantisipasi adanya pelemahan berlanjut di ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. 

Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
Sebab, beberapa waktu lalu China juga telah mendevaluasi mata uangnya guna menggenjot ekspor.

"Apa yang bisa kita baca di sini? Ada suatu kekhususan, tetapi hanya untuk China. Diperkirakan pertumbuhan ekonomi di China akan terus menurun dari 7,7 persen, bisa menjadi 6,3 persen," kata Agus, di gedung DPR, Jakarta.

Selain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, kebijakan ini juga mampu memberikan gairah baru bagi sejumlah industri di China. 

Hal ini dinilai Agus, akan berdampak positif bagi Indonesia, terutama dari sisi ekspor.

"Industri yang bergairah ini bisa berdampak ke permintaan ke Indonesia yang lebih baik. Komoditi kita yang dieskpor ke Tiongkok cukup banyak. Makanya, kami harapkan komoditi dunia membaik," ujar dia.

Meski ada indikasi positif, Agus meminta agar tidak terlalu terlena dengan adanya penurunan suku bunga acuan China. 

Sebab, kondisi perekonomian global saat ini masih belum bisa terprediksi secara jelas.

"Ini bentuk yang bisa kami pelajari sesaat. Kondisi pasar modal memang masih cair. Adanya risk on dan risk off. Jadi, tetap kita perlu waspada," ungkapnya.

Sekadar informasi, People Bank of China (PBoC) telah memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 4,6 persen. 

Bank Sentral China tersebut juga telah memotong suku bunga acuan deposito satu tahun dengan jumlah yang sama, yakni mengurangi persyaratan cadangan (RRR) sebesar 50 poin menjadi 18 persen. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya