Belum Aman, Rupiah Masih Berpotensi Merosot

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
- Nilai tukar rupiah di pasar spot antar bank hari ini tampaknya belum menunjukan adanya pemulihan. Belum adanya sentimen positif baik dari internal maupun eksternal yang mendorong penguatan rupiah. 

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November
Dikutip VIVA.co.id, Kamis 27 Agustus 2015 dari informasi kurs valuta asing (valas) di situs resmi beberapa bank, rupiah masih betah diperdagangkan  pada kisaran Rp14.100 hingga Rp14.200 per dolar Amerika Serikat (AS). 

IHSG Diproyeksi Naik, Ini Pendorongnya
Kurs jual di counter Bank Central Asia (BCA) pagi ini dipatok Rp14.260 per dolar AS, melemah tipis dari perdagangan kemarin pagi yang seharga Rp14.220 per dolar AS. Sementara itu kurs beli dipatok Rp13.960 per dolar AS, naik dari kemarin yang dibeli seharga Rp13.920 per dolar AS. 

Sementara itu, perdagangan valas dua bank pelat merah, seperti Bank Mandiri, kurs dolar yang ditetapkan belum diperbaharui dari kemarin hingga pagi ini, rupiah masih di jual Rp14.170 per dolar AS, dengan harga beli Rp13.956 per dolar. Sedangkan, Bank Negara Indonesia (BNI) menjual dolar seharga Rp14.170 dan memberi seharga Rp14.070 per dolar AS.

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, nilai tukar diperkirakan masih akan terus melanjutkan pelemahannya. Selain karena masih melemahnya sejumlah mata uang Asia yang dimotori oleh Yuan, anggapan membaiknya data perumahan di Amerika Serikat cukup mendukung kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) yang rencananya akan diputuskan dalam waktu dekat.

"Tidak jauh berbeda dari ulasan kami sehari sebelumnya dimana laju rupiah masih menunjukan pelemahannya. Kondisi yang ada dan sentimen di pasar memang belum menunjukan adanya perbaikan sehingga terefleksi pada pergerakan Rupiah," ujarnya kepada VIVA.co.id, Kamis, 27 Agustus 2015.

Rasa pesimis masih terjadi pada laju rupiah lantaran belum ada moment sebagai angin segar yang mendukung untuk dijadikan sentimen positif.

"Laju Rupiah pun tak ubahnya seperti nomor call center dan bahkan telah melewati banyak nomor call center, (14000-BMRI, 14005-Bukopin, 14008-UOB, 14017-BRI, 14022-KFC, 14041-CIMB Niaga, 14045-McD, 14049-BJBR, 14080-Walls, dan 14099-Solaria)," tuturnya.

Ia memperkirakan rupiah hari ini akan diperdagangkan di kisaran Rp14.125 - Rp 14.090 per dolar AS.

"Kami melihat meski laju rupiah telah berada di level oversold namun, tampaknya belum ada tanda-tanda untuk menguat seiring minimnya sentimen positif," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya