Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Cemas

Rencana Mogok Ribuan Perajin Tahu dan Tempe
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Anjloknya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berdampak pada komoditas impor seperti kedelai yang harganya melonjak tajam dari Rp6.600 per kilogram (kg) menjadi Rp7.400 per kg.

Sikap Pasar Modal dan Rupiah Soal Aksi Damai 4 November

Akibat kenaikan harga kedelai, industri yang menggunakan bahan baku tersebut ikut terkena dampaknya. Salah satunya adalah bisnis olahan makanan seperti tahu.

Yudi Putranto (33), pengusaha tahu dan susu kedelai di Gelora, Tanah Abang, Jakarta menuturkan harga kedelai merangkak naik sejak sebulan terakhir.

Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau

"Sekarang, kami belum menaikkan harga, harganya masih sama seperti dulu karena masih bisa disiasati," ujar Yudi, Kamis, 27 Agustus 2015.

Yudi yang sehari-hari mengolah 1 kuintal kedelai untuk diolah menjadi susu dan tahu, menjual susu kedelai seharga Rp4.000 per gelas. Adapun harga tahu sekitar Rp24.000 hingga Rp26.000 per papan.

Kendati kenaikan harga kedelai masih bisa disiasati oleh perajin tahu, tempe, dan susu, namun tetap saja jika berkepanjangan akan berdampak pada kelangkaan karena harga kedelai yang melambung.

"Kalau harganya sampai Rp10.000, bisa-bisa hilang dari pasar, karena dulu pernah seperti itu," ujarnya.

Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat
Uang rupiah.

Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global

Aksi damai 4 November tidak terlalu pengaruhi pergerakan rupiah.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016