BI Minta Anggaran Pemerintah Segera Dicairkan

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA.co.id
Anggaran Banjir Minim, Belum Semua Sungai Dibenahi
- Di tengah gejolak perekonomian global saat ini, peran pemerintah dalam menggenjot sektor pendongkrak pertumbuhan dalam negeri sangat dibutuhkan. Sehingga, tidak selalu bergantung terhadap komoditas semata.

BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Kamis 27 Agustus 2015, mengatakan penyerapan anggaran, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mampu memberikan stimulus baru bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate


Tapi kenyataannya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) justru mangkrak di bank daerah sebesar Rp273,5 triliun.


"Kalau nanti ini pemerintah bisa mencairkan APBN dan APBD dengan baik,
goverment
juga akan baik. Infrastruktur yang direncanakan akan baik. Ini bisa buat optimalisasi untuk ekonomi Indonesia bergerak," kata Agus di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.


Dia menjelaskan, selama ini dunia usaha selalu merasa tertekan akibat terlalu bergantung kepada harga komoditas dunia yang terus tergerus akibat imbas dari kebijakan moneter global.


"Sumatera dan Kalimantan sudah banyak bergantung dari komoditas perkebunan. Kelapa sawit dan karet. Terlebih, pada harga minyak, gas, batu bara," kata dia.


Karena itu, Agus masih meyakini bahwa permasalah seperti ini mampu diselesaikan bersama dengan pemerintah. Dengan tidak terlalu bergantung pada komoditas, dia menilai dana dari negara pelarian aman yang tadinya bergerak meluas, mampu kembali lagi ke Indonesia.


"Kita sudah respons dan konsisten supaya tahun 2015 dan 2016 lebih baik. Sehingga, dana
temporary safe haven country
itu bisa kembali," ujar Agus. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya