'Sesajen' Pemerintah Undang Dolar AS

Penukaran Mata Uang Dolar
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo mengumpulkan para menteri bidang ekonomi pagi ini di kantornya, Kamis 27 Agustus 2015.

Minat Investasi Tak Terpengaruh Aksi Demo 4 November

Anjloknya perekonomian nasional dan terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, tampaknya semakin membuat gerah pemerintah, di tengah el nino yang sedang melanda Indonesia saat ini. Ritual khusus pun disiapkan. 

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, usai rapat terbatas tersebut, mengungkapkan ritual pemulihan ekonomi apa yang akan dilakukan pemerintah. Pekan ini, Jokowi akan memngeluarkan paket kebijakan besar yang diharapkan dapat menyembuhkan penyakit ekonomi Indonesia. 
Rupiah Masih Tertatih-tatih untuk Kembali Menguat

"Satu paket kebijakan besar yang harus selesai minggu depan ini," ungkapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

Kebijakan itu, menurut Darmin, dikeluarkan untuk menjawab situasi ekonomi saat ini. Khususnya, ditujukan untuk memperkuat nilai rupiah tehadap dolar AS, yang saat ini sudah menembus level Rp14 ribu per dolar AS. 

"Untuk memperlancar kegiatan ekonomi, mendorong masuknya valuta asing, kita memerlukan itu karena tidak ada jalan lain," tegasnya. 

Baca juga:

Layaknya sebuah ritual, ada 'sesajen' yang disiapkan, para menteri saat ini ditugasi Jokowi untuk menginventarisir serinci mungkin kebijakan apa saja yang bisa dikeluarkan untuk mengundang arus deras dolar AS ke Indonesia.  

Namun, ada satu kebijakan yang pasti akan diberikan pada investor baru, yaitu penghapusan pajak, atau tax holiday. Menteri keuangan akan menjelaskan dalam waktu dekat kebijakan itu ke publik. 

Baca juga:

"Tunggu saja, kalau pada saatnya kita sudah bisa menjelaskan," tambahnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya