Tertarik Memulai Bisnis Pre-Order? Ini Tipsnya

Ilustrasi online.
Sumber :
  • http://rumpitekno.com

VIVA.co.id - Jika sering belanja secara online, pasti familiar dengan sistem PO, atau Pre-Order. Dalam sistem ini, penjual hanya dengan bermodalkan foto produk menawarkan kepada konsumen barang dagangannya, setelah konsumen tertarik dan melakukan pembelian, atau mentransfer sejumlah uang seperti yang telah disepakati, barulah penjual menyediakan barang, atau produk tersebut. 

Lima Aktivitas yang Bikin Gampang Boros

Waktu tunggu konsumen untuk mendapatkan barang tersebut, bisa seminggu bahkan dua minggu lebih. Biasanya, dalam sistem PO ini, konsumen hanya mentransfer sebagian, atau 50 persen dari harga produk tersebut, dan sisanya di bayar setelah produk tersebut siap.

Bisnis dengan sistem PO ini minim modal, dan merupakan solusi bagi pebisnis yang belum memiliki modal cukup untuk memproduksi atau menyediakan barang yang ready stock

Kiat Penting Sebelum Ajukan Kredit Elektronik

Selain itu, bisnis dengan sistem PO ini sangat cocok jika kita ingin melakukan riset pasar, apakah produk yang akan diproduksi, atau dijual sesuai dengan selera konsumen, atau di respons positif oleh masyarakat. 

Meskipun memulai bisnis ini relatif lebih mudah dan nyaris tanpa risiko yang berarti, namun tetap saja ada tips-tips yang bisa menjadi referensi akan bisnis kita bertahan lama.

Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor

1. Produk yang berkualitas

Dalam sistem bisnis ini, konsumen tidak dapat langsung mendapatkan barang, atau produk yang diinginkan melainkan harus menunggu. Biasanya, konsumen sangat tertarik dengan produk tersebut sehingga rela menunggu.

Untuk itulah, kita selaku penjual harus memproduksi, atau menjual produk yang berkualitas, sehingga waktu tunggu konsumen tidak sia-sia. Jika konsumen puas, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi pelanggan setia setiap kali kita meluncurkan sistem PO untuk penjualan produk, atau barang selanjutnya. 

Ingat! Kepercayaan dan kepuasan konsumen dalam bisnis Pre-Order sangat penting untuk kelanjutan bisnis kita di masa mendatang.

2. Memiliki jadwal yang jelas dan tepat

Sebelum memulai bisnis Pre-Order, pastikan kita telah memiliki syarat dan ketentuan yang baku untuk di bagi kepada calon konsumen kita, seperti berapa lama sesi ordernya, sistem pembayaran. Berapa lama tahap produksi, atau penyediaan produk, pengiriman produk, dan sebagainya. 

Jika memungkinkan, usahakan membuka PO menjelang akhir bulan hingga awal bulan, setelah kuota terpenuhi, maka sesi transfer dilakukan segera, setelah penutupan PO masih pada awal bulan, pada saat pekerja menerima gaji, sehingga kita tidak mengalami kesulitan menagih PO.

3. Memiliki database pencatatan yang lengkap dan jelas

Database sangat penting jika ingin memulai bisnis dengan sistem PO. Jangan sampai ada konsumen komplain, karena barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang dipesan sebelumnya. 

Terutama, jika kita membuka sistem PO untuk fashion. Untuk produk jenis ini, masing-masing konsumen memiliki ukuran yang berbeda, karena itu pastikan kita mencatat secara detail informasi dan pesanan konsumen. 

Profesionalitas bisnis kita sangat ditentukan oleh database ini, karena itu segera lakukan pencatatan jika ada konsumen yang memesan produk kita.

4. Jaga agar jumlah pesanan tidak overload

Jika produk kita laris dan sangat diminati oleh konsumen, tentu akan membuat kita merasa puas dan senang. Tapi satu hal yang perlu diingat, jangan sampai hanya karena produk kita laris, kita membuka pre-order sebanyak-banyaknya, tanpa batasan. 

Jika hal ini terjadi, dan kita tidak siap memenuhi kuota jumlah pesanan, maka yang rugi bukan hanya konsumen, namun kredibilitas kita akan dipertanyakan.  Karena itulah, meskipun banyak peminat, pastikan untuk selalu menjaga konsistensi aturan yang telah dibuat, agar produk atau barang yang kita jual produksinya berkualitas.

Baca juga: Lima Kartu Kredit Promo Dining Restoran Terbaik

5. Membangun komunikasi yang baik dengan konsumen

Setelah konsumen melakukan pemesanan dan membayar sejumlah uang muka, maka kita masuk pada tahap produksi, atau penyediaan barang. Dalam rentang waktu tersebut, usahakan untuk tidak menghilang begitu saja. 

Beberapa hari sekali, lakukan update informasi sejauh mana kemajuan pesanan konsumen. Setelah barang siap, lakukan konfirmasi nama, alamat, spesifikasi barang, dan jumlah pesanan sekali lagi sebelum pengiriman, agar tidak terjadi kekeliruan yang bisa saja menimbulkan kerugian. 

Selain itu, konsumen bisa mencap kita tidak profesional dan hal ini akan menganggu kredibilitas kita selaku pelaku bisnis Pre-Order.

Baca juga: Perbedaan Kartu Kredit VISA dan MasterCard

Lakukan riset terlebih dulu

Langkah ini sangat penting sebagai pedoman awal untuk memulai bisnis PO, karena bisnis ini sangat bertumpu pada kepercayaan dan ketertarikan konsumen.

Lakukan riset secara teratur untuk menciptakan inovasi, agar produk yang kita jual secara pre-order tetap menarik dan sesuai tren terkini.  Jangan sampai, konsumen yang awalnya menanti-nantikan PO produk kita dibuka lama kelamaan bisa meninggalkan kita karena tidak ada produk baru yang menarik untuk dilirik.

Selamat memulai bisnis Pre-Order pilihan Anda!

Baca juga: 10 Tips Sukses Memulai Bisnis untuk Pemula

(asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya