BI Klaim Penguatan Rupiah karena Ada Paket Perbaikan

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, menegaskan, ekonomi dalam negeri mengarah ke kondisi yang lebih baik. Meski, tiga tahun terakhir penuh dengan ketidakpastian.


Menurut dia, ada beberapa indikator eksternal yang mampu dijadikan pandangan bahwa kedepannya perekonomian dalam negeri akan membaik. Salah satunya kebijakan Tiongkok dalam menurunkan tingkat suku bunga acuannya.


"Tiongkok sedang konsen pada pertumbuhan ekonominya. Ini merupakan dorongan buat kita, karena Indonesia terkait dengan ekonomi di Tiongkok," ujar Agus saat ditemui dikantornya, Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015.
Terobosan Menkeu Sri Mulyani Dongkrak Kepercayaan Pasar


BI: Ekonomi RI Bakal Tumbuh Lagi di Kuartal Ketiga
Selain itu, hal yang memunculkan optimisme dibenak Agus adalah pada penutupan perdagangan kemarin, rupiah berhasil menguat di angka Rp13.998. Penguatan ini muncul setelah pemerintah meluncurkan paket kebijakan yang dinilai mampu memberikan moral lebih terhadap pasar.

Awal Pekan, Hati-Hati Rupiah Terdepresiasi

"Artinya, di akhir hari ada penguatan karena ada paket kebijakan untuk perbaikan. Jadi saya harap tenang. Kita memang harus waspada," katanya.


Paket kebijakan yang dimaksud Agus adalah kemarin, Kamis 27 Agustus 2015, BI  bersama dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membentuk Forum Sistem Pembayaran Indonesia (FSPI).


Forum ini nantinya akan dijadikan wadah bagi pemerintah dan otoritas terkait dalam menentukan suatu kebijakan yang lebih efektif.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya