Rupiah Melemah, Gelombang PHK Terjadi di Semua Sektor

mengintip produksi alat tulis
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Sofjan Wanandi: Demo Tak Pengaruh Iklim Investasi
- Perlambatan ekonomi global yang berpengaruh pada lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, dan mengancam perusahaan gulung tikar. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) buruh, atau pekerja pun terjadi di banyak perusahaan.

63 Ribu Buruh Pabrik Tekstil Terancam PHK, Ini Kata Apindo

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, saat ini sudah banyak perusahaan yang memecat, atau mem-PHK para pekerjanya. PHK banyak terjadi di wilayah-wilayah Tangerang, Bekasi, dan Solo, Jawa Tengah.
Apindo Pesimis Penurunan Harga BBM Bisa Dorong Daya Beli


"Sudah hampir semua sektor, (pekerja) sudah kena PHK," ujar Ketua Apindo Hariyadi Sukamdani kepada
Viva.co.id
di Jakarta, Jumat 28 Agustus 2015


Hariyadi mengatakan, perusahaan perusahaan yang banyak melakukan PHK kepada para pekerjanya, rata-rata perusahaan yang mengandalkan barang impor dalam memproduksi bahan bakunya.


"Industri yang terpukul itu, yang komponen impornya banyak," katanya


Hariyadi mengatakan, PHK masih saja bisa dilakukan di kemudian hari, mengingat kondisi rupiah yang masih melemah, dan itu bisa terjadi bergilir di setiap sektor industri semenjak rupiah terkoreksi.


"(Industri) garmen saya dengar beberapa tidak kuat, ada beberapa tidak kuat untuk
survive
(bertahan). Ada juga pabrik komponen
spareparts
(suku cadang)," ujarnya.


Selain itu, Apindo juga mencatat, sejak awal 2015 sampai saat ini sudah ada sekitar 1.900 karyawan di tiap-tiap perusahaan terpaksa dirumahkan.


Bahkan, dalam waktu dekat, rencanya banyak perusahaan akan kembali melakukan PHK massal, diprediksikan 1.200 karyawan kembali kehilangan pekerjaannya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya