Harga Minyak Rebound, Bursa Wall Street Bervariasi

Suasana di Bursa Efek New York, Amerika Serikat.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat pekan lalu waktu New York.
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Seperti dikutip dari laman CNBC, Senin 31 Agustus 2015, bervariasi indeks disebabkan karena berbagai faktor, mulai dari perdagangan saham yang bergejolak selama pekan lalu, reboundnya harga minyak, dan membaiknya data ekonomi AS.

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
"Penutupan indeks seperti mengakhiri antiklimak untuk perdagangan dramatis dalam sepekan," kata Scott Clemons, Chief Investment Strategist Brown Brothers Harriman.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir turun 11,76 poin (0,07 persen) ke level 16.643,01, dengan saham Chevron dan Pfizer yang memimpin pelemahan saham.

Indeks blue-chip sepanjang pekan lalu turun 6,62 persen menjadi yang terendah dalam sepekan dan berakhir naik 1,11 persen, pembalikan terbesar sejak minggu terakhir Oktober 1987.

Sementara itu, indeks S&P 500 naik 1,21 (0,06 persen) ke level 1.988,87, dipimpin oleh saham sektor energi dan perawatan kesehatan.

Sepanjang pekan lalu, indeks S&P 500 memperoleh keuntungan 0,91 persen. Indeks pulih dari penurunan tahan 5,27 persen dan menjadi pembalikan keadaan mingguan terbesar sejak 19 Septmber 2008. 

Adapun indeks Nasdaq menguat 15,62 poin (0,32 persen) ke level 4.828,32.

Selama pekan lalu indeks Nsdaq menguat 2,6 persen, pilih dari pekan sebelumnya anjlok 8,79 persen. Pekan lalu menjadi pemulihan indeks terbesar dalam catatan.

The CBOE Volatilitas Index (VIX), yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari kecemasan di pasar diperdagangkan mendekati 27.

Volume saham yang diperdagangkan di Bursa Efek New York hampir mencapai 1 miliar saham dengan volume komposit mendekati 3,9 miliar saham.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya