23 Kota Alami Deflasi

Pedagang ayam potong
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Lucky R

VIVA.co.id - Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengungkapkan sebanyak 23 kota mengalami deflasi pada Agustus 2015. Faktor terjadinya penguatan nilai uang itu disebabkan berkurangnya transaksi usainya Lebaran.

"Kalau faktor rendahnya inflasi itu karena setelah Lebaran. Deflasi terjadi pada transportasi dan barang setelah Lebaran," ujar Suryamin di Kantor Pusat BPS, Selasa 1 September 2015.

Suryamin menampik yang menyebabkan turunnya inflasi adalah sedikitnya daya beli masyarakat akibat perekonomian yang semakin melemah. "Saya menduga bukan karena daya beli," kata dia.

Dia mengatakan, peningkatan daya beli masyarakat masih terlihat pada angkutan udara yang masih menunjukkan angka signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Yang naik pesawat itu masih banyak sekitar 6,4 juta penumpang, jadi permintaan terhadap angkutan udara saja sudah begitu," ujarnya.

Suryamin menyebut, faktor yang menyebabkan inflasi sebesar 0,39 persen terutama adalah perubahan harga daging ayam yang mengalami perubahan harga 6,08 persen.

"Inflasi 0,39 penyebab utama adalah daging ayam ras, terjadi perubahan harga 6,08 persen, ada kenaikan di 61 kota, tertinggi di Tanjung Pandan (Bangka Belitung) 38 persen, dan Ternate (Maluku) 23 persen," tutur Suryamin.

Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016
MoU BKPM dan BPS Sediakan Data serta Informasi Statistik

Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS

Dengan data yang akurat membuat kepercayaan investor meningkat.

img_title
VIVA.co.id
8 Agustus 2016