Kembangkan Bisnis Migas, Pertamina Gandeng Kuwait

SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/M Agung Rajasa

VIVA.co.id - PT Pertamina (Persero) melakukan kerja sama dengan Kuwait Petroleum Corporation untuk pengembangan bisnis migas dan energi terbarukan.

“Kami sangat senang dengan kesepahaman ini sebagai awal dimulainya upaya mencari dan menciptakan peluang-peluang dan potensi kerjasama strategis kedua perusahaan. Dalam situasi bisnis yang sangat menantang seperti saat ini aliansi dari dua National Oil Company dari dua negara bersahabat ini menjadi sangat penting bagi strategi bisnis hulu hingga hilir kedua perusahaan,” kata Dwi, dilansir dari laman Pertamina, Rabu 2 September 2015.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, dan CEO Kuwait Petroleum Corporation, Nizar Mohammad Al-Adsani. MoU tersebut akan menjadi landasan bagi kedua perusahaan untuk melakukan kajian bersama mengenai potensi kerjasama di bidang minyak dan gas bumi, termasuk juga energi baru dan terbarukan di Indonesia, Kuwait, maupun di wilayah negara lainnya.

Kajian yang akan dilakukan di antaranya kajian teknikal, komersial maupun finansial baik di upstream, midstream maupun downstream termasuk di bidang pemasaran, pengolahan, infrastruktur dan petrochemical.

Saat ini, Pertamina memiliki pertumbuhan bisnis upstream yang cukup baik dengan produksi minyak pada kuartal II 2015 tumbuh sekitar 8 persen (y-o-y) pada level 274.03 ribu barel per hari dan gas stabil di posisi 1,6 BSCFD. Sekitar 27 persen dari total produksi minyak perusahaan disumbangkan dari operasinya di luar negeri.

Dari sisi midstream, Pertamina terus meningkatkan efisiensi kilang domestik sehingga dapat bersaing di level regional.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

Selain melakukan optimasi, Pertamina saat ini menyiapkan dua program utama di bidang pengolahan, yaitu Refinery Development Masterplan Program (RDMP),  dan New Grass Root Refinery (NGRR) untuk menciptakan kilang dengan kompleksitas tinggi, peningkatan kapasitas dari 1 juta BPH menjadi 2,3 juta BPH pada 2025, serta mengintegrasikannya dengan petrochemical.

Adapun, di sektor pemasaran, infrastruktur penyimpanan, transportasi dan distribusi, serta outlet penyaluran BBM Pertamina relatif merata dan menjangkau seluruh pelosok nusantara.

Saat ini, Pertamina memiliki kapasitas penampungan BBM sekitar 5 juta KL dengan rencana penambahan kapasitas 1,5 juta KL dalam lima tahun ke depan, serta 6.835 lembaga penyalur, dengan 5.399 unit di antaranya berupa SPBU. (one)

Pengumuman Direksi Pertamina oleh Menteri BUMN

Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE

Pengkajian secara bisnis dilakukan perseroan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016