Sumber :
- D.A. Pitaloka/Malang
VIVA.co.id – Pelemahan rupiah terhadap dolar AS berimbas kepada tingginya harga kedelai. Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong, angkat bicara menyikapi masalah tersebut.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Thomas mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan telah bertemu dengan importir kedelai dan Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia (Gakoptindo) pada tanggal 25 Agustus 2015 untuk memperoleh informasi tentang harga kedelai.
"Kurs rupiah melemah dan harga kedelai dunia sedikit naik, namun masih pada level yang rendah," kata Thomas dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan dengan Komisi VI di DPR, Jakarta, Kamis malam, 3 September 2015.
Baca Juga :
Rupiah Loyo Lagi, Berikut ini Penyebabnya
Dia pun optimistis harga kedelai impor diperkirakan akan turun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan produksi di beberapa negara produsen kedelai.
"Ke depan harga kedelai impor juga diperkirakan akan turun karena ada peningkatan produktivitas panen raya di Amerika Serikat dan tambahan pasokan dari Brasil dan Argentina," kata Thomas.
Kemudian, dia pun mengklaim harga kedelai masih stabil di tingkat importir dan distributor. "Harga kedelai impor di Indonesia saat ini masih stabil sekitar Rp6.700-6.750 per kg di gudang importir dan sekitar Rp7 ribu per kg di tingkat distributor," kata Thomas.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Ke depan harga kedelai impor juga diperkirakan akan turun karena ada peningkatan produktivitas panen raya di Amerika Serikat dan tambahan pasokan dari Brasil dan Argentina," kata Thomas.