Pertamina Proyeksikan Kebutuhan FAME 4,8 Juta KL

Depo Pertamina
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusran Uccang

VIVA.co.id - PT Pertamina siap menerapkan mandatori B-20 pada tahun depan. Perusahaan pelat merah itu memperkirakan kebutuhan fatty acid methyl ester (FAME) untuk kebutuhan 2016 sebanyak 4,8 juta kiloliter (KL).

Dikutip dari keterangan tertulis perseroan, Selasa 8 September 2015, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang, mengatakan, sejak 2009, Pertamina telah menyalurkan FAME ke seluruh Indonesia, yang semula hanya B-7,5 dengan volume yang terbatas, secara bertahap tumbuh signifikan dari tahun ke tahun.

Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE

Pada 2014, total penyaluran FAME Pertamina sebanyak 1,5 juta KL atau setara dengan 13,6 juta KL biosolar, mencakup seluruh kebutuhan FAME subsidi, nonsubsidi, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Ahmad menjelaskan, semula harga pembelian FAME oleh Pertamina kepada produsen mengacu pada harga indeks pasar (HIP) gasoil dengan formula yang ditetapkan pemerintah.

Seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia, harga pembelian FAME menjadi lebih murah dibandingkan HIP FAME riil, sehingga sempat menjadi kendala bagi pelaksanaan mandatory B-15 yang ditetapkan pemerintah untuk tahun ini.

"Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015 telah mengamanatkan pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Sawit (BPDPS) yang berperan membayar selisih antara harga beli Pertamina dan HIP FAME," kata Ahmad di Jakarta.

Pertamina Jamin Stok Premium Tetap Tersedia di Medan

Regulasi baru tersebut telah menjadi solusi terbaik dan mendatangkan manfaat bagi semua pihak yang dibuktikan dengan pasokan FAME dari produsen berjalan cukup lancar saat ini.

Dia mengatakan, dengan mandatory B-15, Pertamina memproyeksikan hingga akhir tahun dapat menyalurkan FAME sebanyak 830 ribu KL atau setara dengan 5,5 juta KL biosolar. FAME tersebut akan didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui 31 kota utama.

Pada 2016, sesuai dengan roadmap, pemerintah telah menargetkan peningkatan kandungan FAME pada biosolar menjadi 20 persen atau B-20. Untuk itu, kata Ahmad, Pertamina memproyeksikan akan menyalurkan FAME di seluruh Indonesia yang total volumenya sekitar 4,8 juta KL.

"Untuk periode 2016, penetapan suplier FAME akan dilakukan bersama tim gabungan yang dibentuk oleh pemerintah yang beranggotakan Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EBTKE), Badan Usaha BBM, dan BPDP Sawit," ujar dia.

Prosesnya akan dilakukan dengan lelang terbuka, di mana perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM dapat mengikuti proses pengadaan melalui lelang tersebut.

Ahmad melanjutkan, dari kesiapan sarana dan fasilitas untuk pelaksanaan mandatory, penyerapan biodiesel telah dapat dilaksanakan hampir di seluruh Terminal BBM Pertamina, dengan moda penyaluran darat dan sebagian TBBM telah juga disalurkan menggunakan moda penyaluran laut.

Pertamax Turbo Hanya Cocok untuk Mesin Kompresi Tinggi
Pengumuman Direksi Pertamina oleh Menteri BUMN

Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE

Pengkajian secara bisnis dilakukan perseroan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016