- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Sidang perdana gugatan harta gono-gini Farhat Abbas terhadap Nia Daniati digelar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Selasa, 8 September 2015.
Menurut kuasa hukum Nia, Sitor Situmorang, dalam gugatan tersebut juga dimasukkan utang semasa pernikahan yang diharapkan dilunasi bersama.
"Kalau dia (Farhat) penggugat ya harusnya dia jujur. Nah, satu sisi dia punya utang kepada pihak ketiga banyak. Apa urusan Nia terhadap utang itu? Sangat memalukan kan? Kalau utang dia ya utang dia lah, mosok Nia dibebankan untuk melunasi utang itu," ujar Sitor.
Dalam gugatan, utang tersebut mencapai angka Rp6 miliar. Sitor menengarai gugatan harta gono-gini Farhat adalah untuk melunasi utangnya.
"Ya mungkin lah, tapi aneh bagi saya utang dimasukan ke dalam gugatan," ucapnya.
Namun, menurut kuasa hukum Farhat, Vidi Galenso Syarief, utang tidak masuk dalam gugatan. Saat mereka menikah kredit atau utang yang harus disetujui pasangan, hal itu yang terjadi menurut Vidi.
"Utang tidak ada dalam gugatan, tapi utang menjadi harta bersama. Yang namanya harta bersama itu ada juga utang piutang," katanya.
(mus)
