Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pelaksana tugas (Plt) Kepala Ekeskutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS ) Fauzi Icshan menyarankan, agar Bank Indonesia (BI) menyerap Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam bentuk valuta asing (valas) khususnya dolar Amerika Serikat untuk operasi pasar.
Menurut Fauzi, dalam kondisi penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini terjadi, BI dapat memanfaatkan kelebihan DPK valas untuk perbankan nasional.
Baca Juga :
BI Prediksi Desember Puncak Inflasi 2016
Anehnya, kata Fauzi, belakangan ini terjadi peningkatan DPK valas di saat perbankan nasional menurunkan suku bunga simpanan dari 1,5 persen menjadi 0,9 persen. “Mungkin ini disebabkan turunnya rupiah sehingga merasa nyaman dengan menyimpan dolar AS," tuturnya.
Fauzi menambahkan, dengan kelebihan DPK valas tersebut, BI bisa memanfaatkan dengan menawarkan bunga lebih tinggi dibanding perbankan luar negeri.
“Misalnya, mengeluarkan produk SBI ( sertifikat Bank Indonesia ) dalam bentuk valas dengan bunga diatas 1,5 persen," ujarnya.
Dengan demikian, Fauzi menilai, Bank Indonesia akan semakin memiliki peluru untuk melakukan operasi pasar, disamping cadangan devisa US$105,3 miliar dan potensi tambahan DPK Valas US$60 miliar.
Halaman Selanjutnya
Fauzi menambahkan, dengan kelebihan DPK valas tersebut, BI bisa memanfaatkan dengan menawarkan bunga lebih tinggi dibanding perbankan luar negeri.