Sensus Ekonomi 2016, BPS Gelontorkan Rp3,4 Triliun

Kepala BPS, Suryamin
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Cari Data Investasi Lebih Akurat BKPM Gandeng BPS
- Badan Pusat Statistik (BPS) akan melangsungkan sensus ekonomi kepada sejumlah pelaku usaha dan rumah tangga pada Mei 2016. Selain untuk melihat peluang usaha, sensus juga menjadi upaya BPS untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), akhir tahun ini.

Jawa Sumbang 58,1 Persen Ekonomi RI di Kuartal II 2016
Kepala BPS, Suryamin, Senin, 14 September 2015, mengungkapkan, survei untuk tahun depan terbilang lebih kompleks dibandingkan survei yang sebelumnya telah dilakukan. Salah satu indikator penyebabnya, yakni responden yang bervariasi.

Pendapatan Usaha Naik, Optimisme Pelaku Bisnis Meningkat
"Sensus tahun depan itu agak kompleks. Menurut BPS, sektor ekonomi respondis ini adalah para pengusaha dan pebisnis. Maka, yang kami rasakan cukup sulit untuk ditetapkan secara cepat dan baik. Ada juga untuk usaha rumah tangga. Ada kesulitan secara persuasif," ujar Suryamin, di kantornya, Jakarta Pusat.

Suryamin menuturkan, sensus ekonomi 2016 ini akan meninjau semua data ekonomi dalam skala besar. Oleh karena itu, dia mengaku, pemerintah telah menyodorkan anggaran yang telah dirancang dalam rancangan anggaran pendapatan belanja negara (RAPBN) 2016 mencapai Rp3,4 triliun.

"Direncanakan dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun. Tapi, ada kemungkinan dipotong anggarannya," kata Suryamin.

Besaran anggaran ini, menurut dia, masih dalam batas wajar, mengingat cakupan dari sensus ekonomi ini mencapai 17 sektor yang telah dibagi secara teknis. Salah satunya, yakni sektor perdagangan, sektor jasa, dan sektor industri.

"Memang sangat besar. Mengingat skala dan usaha yang akan disurvei. Mulai dari kelontong sampai usaha warteg. Omzet, pendapatan, tenaga kerja, gaji pegawai, sampai bayar pajak semua akan kami hitung," ungkap dia.

Sekadar informasi, sensus ekonomi 2016 yang dilakukan BPS ini merupakan kegiatan rutin setiap 10 tahun. Sensus ini merupakan yang keempat dari yang sebelumnya telah dilakukan pada tahun yang berakhir di angka enam. Yakni, tahun 1986, tahun 1996, dan terakhir tahun 2006. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya