Pasokan AS Sudah Dipangkas, Harga Minyak Tetap Anjlok

Sumur minyak mentah.
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Cullen
VIVA.co.id
Harga Minyak Dunia Turun, Pasar Khawatir Stok Melimpah
- Harga minyak internasional merosot pada perdagangan hari ini Senin, 14 September 2015. Melemahnya permintaan membebani pasar internasional, meskipun minyak berjangka Amerika Serikat (AS) telah memangkas pasokannya dengan pengurangan kegiatan pengeboran. 

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik
Dilansir dari CNBC, untuk penjualan bulan depan, minyak mentah Brent dipatok seharga US$47,86 per barel, turun 28 sen dari penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS merosot 5 sen menjadi US$44,58 per barel.

OPEC Berencana Tahan Pasokan, Harga Minyak Naik
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan, pada akhir pekan lalu tercatat penurunan produksi dari negara pemasok minyak Internasional non OPEC, khususnya AS. Hal tersebut diprediksi menyebabkan terjadinya keseimbangan baru dalam pasar komoditas ini tahun depan. 

Namun, kajian beberapa bank menunjukkan sebelum terjadinya keseimbangan baru tersebut, merosotnya harga minyak akan datang lebih cepat dan menghantam industri ini. 

"Gambaran pasokan dan permintaan terlihat kurang menguntungkan beberapa bulan ke depan. Di luar AS, industri minyak tampaknya tergelincir secara musiman," ujar Morgan Stanley dalam sebuah catatannya kepada klien. 

Sementara itu, Macquarine Bank mencatat, penurunan penjualan mobil global pada Agustus, menunjukkan adanya hambatan akan permintaan minyak Internasional. Meskipun ada kemungkinan peningkatan penjualan pada akhir tahun. 

Sedangkan Bank ANZ mengatakan, masih tingginya produksi minyak di Timur Tengah tetap akan menjadi perhatian serius dari sisi pasokan. Karena untuk mempertahankan pangsa pasar, pemasok minyak dari Kuwait menjual minyak mentah ke Asia 60 sen lebih rendah dengan diskon US$1,95 per barel, dibandingkan produksi Oman. 

Analis mengatakan, harga minyak yang anjlok akan merusak keuangan perusahaan-perusahaan energi. Hal tersebut sudah terlihat dari penurunan harga saham perusahaan energi sejak dimulainya krisis harga minyak tahun lalu.  (one)


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya