Jelang Keputusan The Fed, Investor AS Banyak Berspekulasi

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Bursa Wall Street ditutup negatif pada perdagangan Senin waktu setempat. Hal ini dipicu karena banyaknya spekulasi yang dilakukan investor menjelang pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) pertengahan pekan ini. Lemahnya data ekonomi China juga menjadi salah satu faktor yang mendorong lesunya kinerja bursa AS. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dilansir dari Reuters, Selasa, 15 September 2015, rencananya The Fed akan mengumumkan kebijakan suku bungannya pada Kamis mendatang, setelah melakukan pertemuan dua hari yang akan dilakukan mulai Rabu, 16 September. Keputusan untuk mengubah tingkat suku bunga acuan tidak dilakukan The Fed selama 10 tahun terakhir.

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
"Semua orang menunggu di Fed," kata David Spika, Global Investment Strategist for the Guide Stone Funds.

The Fed menyatakan akan menaikkan suku ketika melihat pemulihan ekonomi yang berkelanjutan di AS. Dengan penekanan pada sektor ketenagakerjaan dan inflasi. Sementara pasar pekerjaan membaik, inflasi telah ditekan oleh harga minyak yang lemah.

Sementara, saat ini saham AS telah stabil sejak China mendevaluasi mata uangnya pada bulan Agustus. Indeks Standard & Poor's 500 telah bergerak dari setidaknya satu persen di lebih dari 10 sesi sejak 20 Agustus lalu.

"Karena volatilitas di pasar dan titik-titik data yang bertentangan pada ekonomi AS, itu benar-benar sulit untuk mendapatkan pegangan yang kuat pada apa yang Fed mungkin untuk dilakukan," ujarnya. 

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 62,13 poin atau 0,38 persen, ke 16.370,96 pada perdagangan Senin. Sedangkan, Indeks S & P 500 kehilangan 8,02 poin, atau 0,41 persen, ke 1.953,03 dan Nasdaq Composite turun 16,58 poin atau 0,34 persen, ke 4.805,76.

Saham Apple (AAPL.O) berakhir naik 0,96 persen menjadi US$115,31 setelah mengatakan pemesanan iPhone berada di jalur untuk mengalahkan rekor akhir pekan tahun lalu.

Menurut data Thomson Reuters, perdagangan saham bergerak lambat di awal pekan dengan sekitar 5,4 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata harian selama dua puluh sesi sebelumnya yaitu 8 miliar saham.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya