Dibayangi The Fed, Laju IHSG Diproyeksi Bervariasi

bursa efek indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan akan bergerak bervariasi pada perdagangan hari ini. Meski dalam rentang konsolidasi, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan meski dalam rentang terbatas.

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Menurut Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, kondisi pasar yang masih dalam penantian keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed). Dan perkembangan ekonomi China yang kurang menggembirakan akan mempengaruhi pergerakan indeks pada perdagangan hari ini.

"IHSG diperkirakan akan menguji resisten (batas atas) di 4.420. Sedangkan level support (batas bawah) di 4.365," ujarnya kepada VIVA.co.id, Selasa, 15 September 2015.

Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik

David mengatakan, mengawali perdagangan di awal pekan, IHSG berhasil tutup di teritori positif menguat 29 poin (0,69 persen) di 4.390,373. Namun, perdagangan berlangsung kurang bergairah dengan nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp2,3 triliun.

"Pelaku pasar banyak mengambil posisi wait and see menjelang pertemuan The Fed pertengahan pekan ini mengantisipasi kenaikan tingkat bunga The Fed," ujarnya menambahkan.

Menanti Data Inflasi China, Bursa Asia Dibuka Naik

Selain isu kenaikan tingkat bunga The Fed, pasar juga mencermati perkembangan ekonomi China yang kurang kondusif ditandai dengan melambatnya pertumbuhan aktivitas manufaktur dan produksi industrinya. 

Kemarin indeks saham China seperti Shanghai Composite kembali koreksi hingga 2,7 persen.

"Penguatan IHSG kemarin terutama dipicu spekulasi pasar, bahwa The Fed akan kembali menunda kenaikan tingkat bunganya paling tidak hingga akhir tahun ini menyusul memburuknya outlook perekonomian global, setelah China mendevaluasi yuan pertengahan Agustus lalu," ujarnya.

Sementara Wall Street tadi malam tutup di teritori negatif di tengah tipisnya nilai transaksi. Pasar lebih banyak menanti pertemuan The Fed yang akan keluar Kamis ini. Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing koreksi 0,38 persen dan 0,41 persen di 16.370,36 dan 1.953,03.

"Koreksi ini juga turut dipicu turunnya harga minyak mentah tadi malam hingga 1 persen di US$44,13 per barrel."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya