Jelang Pertemuan The Fed, Dolar Dekati Rp14.500

Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang diperdagangkan di bank-bank dalam negeri hari ini semakin melemah. Dolar dijual mendekati angka psikologis, Rp14.500. 

Berdasarkan situs resmi  Bank Central Asia (BCA) yang dikutip VIVA.co.id, Selasa, 15 September 2015, dolar AS di counter resmi, dijual Rp14.495 per dolar AS. Kurs beli di bank tersebut dipatok seharga Rp14.195.

Sementara, dalam informasi kurs Bank Mandiri pagi ini, dolar AS dijual senilai Rp14.380, dengan kurs beli seharga Rp14.345 per dolar AS. Sedangkan Bank Negara Indonesia (BNI) yang terakhir diperbaharui sore kemarin, mematok kurs jual rupiah senilai Rp14.375 per dolar AS, kurs beli yang diperdagangkan dipatok Rp14.275 per dolar AS.

Berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor)/kurs tengah Bank Indonesia (BI), pada perdagangan kemarin, Senin, 14 September 2015, rupiah dipatok di level Rp14.322 per dolar AS.
Jika Menguntungkan, BNI Kaji Buka Cabang di Malaysia

Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, pelemahan rupiah diperkirakan masih akan berlanjut pada hari ini.
Setelah Malaysia, Bank Mandiri Rambah Filipina dan Vietnam

"Belum adanya kejelasan akan hasil rapat The Fed memberikan imbas volatilitas yang cukup tinggi," ujarnya kepada VIVA.co.id, Jakarta, Selasa, 15 September 2015.
Mandiri Siapkan 300 Juta Ringgit Bangun Cabang di Malaysia

Apalagi, laju dolar AS di pasar valas global hanya mengalami penurunan terbatas. Sebab, adanya penilaian pada laju harga minyak mentah global yang cenderung melemahnya, menjadi pukulan telak bagi pergerakan harga komoditas global mengalami pelemahan.

"Akibatnya, laju dolar dapat kembali bertahan tidak melemah lebih dalam. Imbasnya tentu pada laju rupiah yang kembali mengalami pelemahan," ujarnya menambahkan.

Reza memperkirakan, rupiah akan berada di bawah target resisten (batas atas) di angka 14.315 dengan laju rupiah hari ini di kisaran Rp14.330-Rp14.315 per dolar AS.

"Tetap cermati sentimen yang akan dirilis dimana dapat berimbas negatif pada laju rupiah."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya