15-9-1959: Pemimpin Uni Soviet Sambangi Amerika

Presiden AS, John F. Kennedy berbicara dengan Pemimpin Uni Soviet, Nikita Khruschev.
Sumber :
  • EVELYN LINCOLN/THE WHITE HOUSE/JOHN F. KENNEDY PRESIDENTIAL LIBRARY/REUTERS
VIVA.co.id
Jasad Militer Rusia Ditahan Militan Suriah
- 56 tahun yang lalu, Nikita Khrushchev mengukir sejarah, karena menjadi pemimpin Uni Soviet pertama yang berkunjung ke Amerika Serikat. Keputusan Khrushchev untuk menyambangi Negeri Paman Sam membuat dunia terkejut. Karena, publik menduga ketika dia berkuasa, gaya kepemimpinannya tidak akan berbeda dari diktator Joseph Stalin. 

Kala Pasukan Khusus Rusia 'Berguru' pada Sekte Tua
Dikutip dari laman History.com, ketika dia mulai berkuasa di tahun 1954, publik menduga Khrushchev akan memandang AS sama seperti Stalin sebagai musuh bebuyutan. Namun, Khrushchev memiliki sikap berbeda. 

Rusia Kirim Kapal Induknya ke Laut Mediterania
Bahkan, Khrushchev menyatakan ingin membangun hubungan damai dengan AS dan menyebut paham Stalinisme terlalu berlebihan. Begitu tiba di AS, Khrushchev langsung disambut Presiden AS saat itu Dwight D. Eisenhower.

Dia disambut sejak tiba di bandara, bahkan dibuatkan sebuah resepsi resmi di Gedung Putih di Washington. Di bandara, Khrushchev menyatakan tiba di Negeri Paman Sam dengan hati yang terbuka dan niat baik. 

"Rakyat Soviet ingin hidup dan bersahabat dengan warga Amerika," kata Khrushchev.

Mendengar pernyataan itu, media di dunia pun heboh. Selama dua pekan, berita kunjungan Khrushchev ke AS mendominasi berbagai media ketika itu. Dengan iring-iringan dan mobil bak terbuka, Khrushchev dan istrinya melambaikan tangan kepada warga AS yang menyambut kedatangannya. 

Tiba di Gedung Putih, Khrushchev terlibat pembicaraan panjang dengan Eisenhower dan para penasihatnya. Bahkan, mereka duduk hampir dua jam. Pembicaraan yang lebih panjang dan dalam dijadwalkan akan dibahas ketika Khrushchev berkunjung kembali ke AS. 

"Karena pentinganya masing-masing negara bagi dunia, maka juga penting adanya pemahaman satu sama lain," kata Eisenhower ketika menggelar jamuan makan malam. 

Pernyataan itu disepakati oleh Khrushchev. Dia mengatakan, dua negara masing-masing memiliki kekuatan yang besar. 

"Sehingga, kita tidak sepatutnya bertengkar," kata dia. 

Selama beberapa hari di AS, Khrushchev menggunakan kesempatan itu berkeliling di negara itu. Kunjungan Khrushchev dianggap sebagai niat baik yang ditunjukkan oleh Uni Soviet ketimbang sebuah peluang penting untuk bernegosiasi.

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya