Kementerian PUPR Tandatangani Kontrak Tol Cisumdawu Rp3,48 T

Pembangunan jalan tol
Sumber :
  • Antara/ Indrianto Eko Suwarso
VIVA.co.id
Pengamat: Eksekusi Jalan Tol JORR Seksi S Janggal
- Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melaksanakan penandatanganan kontrak jalan tol ruas Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II (Rancakalong-Sumedang) fase II.

Kepadatan Arus Lalu Lintas Hanya di Halim-Cikunir
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hediyanto W. Husaini, Selasa 15 September 2015, mengatakan pembangunan tol Cisumdawu seksi I dan seksi II dilaksanakan oleh pemerintah, karena ruas jalan tol masih belum feasible secara ekonomi.

Mangkrak, Jokowi Janji Tol Kalimantan Tuntas 2018
"Biaya pembangunan tol ini mahal, kalau ditawarkan ke investor tidak akan laku, karena tidak feasible (mungkin) secara ekonomi. Supaya feasible, pemerintah harus bantu dengan pembangunan di seksi II. Jadi, investor hanya mengerjakan seksi tiga sampai lima. Tetapi, mereka nantinya tetap akan mengoperasikan dari Cileunyi," ujarnya, di kantornya.

Hediyanto menuturkan, seluruh seksi II sepanjang 17,35 kilometer. Menurutnya, kontrak yang ditandatangani hari ini adalah fase II dari seksi II yang sepanjang 10,1 km dengan nilai kontrak Rp3,48 triliun yang rencananya berasal dari pinjaman Tiongkok.

Sementara itu, Kepala Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) IV Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Bambang Hartati, mengatakan pembangunan jalan tol Cisumdawu sepanjang 60,27 km terdiri dari enam seksi.



Bambang menyebut, pemerintah akan mengerjakan dua seksi, yakni seksi I Cileunyi-Rancakalong sepanjang 12,025 km dan seksi II Rancakalong-Sumedang sepanjang 17,35 km. 

Sedangkan sisanya, seksi III Sumedang-Cimalaka sepanjang 3,75 km, seksi IV Cimalaka-Legok sepanjang 7,2 km, seksi V Legok-Ujung Jaya sepanjang 15,9 km, dan seksi VI Ujung Jaya-Dawuan yang akan ditawarkan pada investor.

"Pembangunan jalan tol dimulai dari seksi kedua, karena pembebasan lahan paling siap di antara seksi lainnya. Pekerjaan seksi kedua terdiri dari dua fase. Investasi yang dibutuhkan seksi ini cukup besar, karena ada pembangunan terowongan," tuturnya.

Ada pun pembebasan lahan untuk seksi II fase I sudah 93 persen dan fase II sudah 80,12 persen. Selain itu, lanjutnya, seksi II dibangun terlebih dahulu karena jika jalan Cadas Pangeran Putus, maka Sumedang akan terisolasi. "Jadi, kami fokus ke situ, agar ada jalan alternatif," ujarnya.

Dia menambahkan, pembebasan lahan seksi I baru sekitar 33 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. "Kalau sudah selesai, bisa gampang cari investor. Karena, sudah kami masukkan dalam program agar tahun depan bisa mulai," ujarnya. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya