Kinerja Wall Street Terdongkrak Sehatnya Data Ekonomi AS

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS) mengalami reli kenaikan lebih dari satu persen pada penutupan perdagangan Selasa (waktu setempat). Kondisi itu merespons positifnya pertumbuhan yang sehat pada belanja konsumen di negara tersebut. 

Harga Minyak Melemah, Bursa Wall Street Melemah
Dilansir dai Reuters, Rabu 16 September 2015, situasi tersebut melunturkan spekulasi pasar mengenai ketidakpastian tentang kebijakan kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) yang rencananya akan diumumkan pekan ini. 

Saham di Wall Street Ditutup Sedikit Menguat
Spekulasi tentang kapan Fed akan mengakhiri suku bunga rendahnya selama tujuh tahun terakhir membuat gejolak di Wall Street selama beberapa bulan ini. Terlebih lagi ada isu yang muncul baru-baru ini bahwa bank sentral AS itu kemungkinan batal menaikkan suku bunganya. 

"Jika mereka (The Fed), tidak menaikkan suku bunganya pekan ini, itu sinyal yang buruk," ujar Art Hogan, kepala Strategi Pasar di Wunderlich Securities. 

Departemen Perdagangan AS mengumumkan, penjualan ritel inti di negara itu naik 0,4 persen pada Agustus setelah kenaikan 0,6 persen ke atas hasil revisi pada Juli. Itu tanda terbaru yang menunjukkan momentum ekonomi yang kokoh dan menyarankan aksi jual pasar saham di AS. 
 
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 228,89 poin atau 1,4 persen, menjadi 16.599,85 poin. The Standard & Poor's (S&P) 500 menguat 1,28 persen ke level 1.978,09, dan indeks Nasdaq Composite naik 1,14 persen menjadi 4.860,52.

Sebanyak 10 sektor utama S&P menunjukkan kinerja positif, ditandai kinerja SPLRCI yang naik 1,68 persen. Saham Microsoft (MSFT.O) melonjak 2,18 persen, dan memberikan kontribusi tunggal terbesar untuk reli S&P pada perdagangan Selasa.

Indeks keuangan S&P, SPSY naik 1,65 persen, dipimpin oleh saham JP Morgan (JPM.N) yang melejit 2,15 persen. Sementara itu, saham lainnya telah stabil sejak Tiongkok mendevaluasi mata uangnya pada Agustus, The S&P 500 telah bergerak setidaknya 1 persen di 12 dari 18 sesi terakhir.

Menurut data Thomson Reuters, sekitar 5,8 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada perdagangan Selasa, di bawah rata-rata harian sebelumnya pada 20 hari perdagangan, yaitu 8 miliar saham. 
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya