- REUTERS/Nacho Doce
VIVA.co.id - Peneliti Jerman, mengumumkan telah berhasil menghasilkanyang memiliki senyawa kimia psikoaktif tetrahydrocannabinol (THC). Senyawa THC biasanya ditemukan pada ganja.
Peneliti menyebutkan, ragi hasil rekayasa yang mengandung senyawa pada ganja itu diyakini bisa membantu produksi obat secara lebih mudah dan efektif.
Selama ini, sudah ada bukti yang menunjukkan senyawa tertentu dalam ganja bisa dipakai untuk membantu kondisi medis tertentu. Misalnya, senyawa cannabidivarin telah ditunjukkan membantu mengendalikan serangan jantung saat diuji pada binatang.
Ragi merupakan zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang melakukan fermentasi. Ragi banyak digunakan untuk mengembangkan roti, atau dipakai untuk memproduksi bir.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu 16 September 2015, rekayasa ragi tersebut melibatkan peneliti Universitas Technical Dortmound, Jerman dan perusahaan Hyasynth Bio.
Untuk bisa menghasilkan senyawa psikoaktif tersebut, ragi harus ditempatkan dalam kondisi yang tepat.
Melalui penelitian ini, telah membuktikan ragi tidak hanya memungkinkan peneliti menghasilkan THC dan senyawa lainnya, tetapi juga bisa membantu memahami bagaimana senyawa ini bekerja.
"Ini merupakan sesuatu yang bisa mengubah kehidupan jutaan orang. Orang banyak yang menanyakan hal itu, tetapi ada potensi besar dibanding hanya sebuah bir," ujar Kepala Eksekutif Hyasynth Bio.
Dalam penelitian, progres senyawa ragi ditemukan saat peneliti berhasil menggunakan gen ganja untuk membuat THC dan senyawa lainnya. Dari pengujian tersebut, peneliti dapat merekasa gen ganja pada ragi.
Nah, sejauh ini penggunaan senyawa pada ganja yang lazim dikenal, yaitu THC sintetis yang sudah ada dalam bentuk pil dan dijual dengan merek Cesamet. Pil tersebut, selama ini dipakai untuk perawatan terapi kanker, atau HIV.
Tetapi, terapi itu membutuhkan banyak pil dalam beberapa kali setiap hari, maka cara ini dianggap kurang efektif dan boros.
Dengan temuan THC dalam ragi menjadi peluang efisiensi dalam alternatif senyawa THC dibanding dari hasil sintetis THC konvensional.
Tantangan peneliti, yaitu bagaimana menggunakan metode ragi ini bisa bekerja dalam tanaman ganja. (asp)