Kebijakan Suku Bunga The Fed, Lebih Cepat Lebih Baik

darmin nasution
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni
VIVA.co.id
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
- Pertemuan para pejabat bank sentral Amerika Serikat (The Fed) menjadi pusat perhatian utama para pelaku pasar keuangan saat ini. Bahkan, sentimennya membuat sejumlah nilai tukar mata uang beberapa negara di dunia terdepresiasi, termasuk Indonesia. 

Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik
Baca juga:

Tunggu Data Tenaga Kerja, Wall Street Bergerak Datar
Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution berharap, spekulasi kenaikan suku bunga bank sentral ini akan berakhir. Sentimen negatif ini sudah memengaruhi perekonomian global sejak lama.

"Sebetulnya, itu (kenaikan suku bunga) bukan cuma buat Indonesia, tetapi buat dunia. Makin cepat, makin baik, jadi makin jelas," ujar Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 16 September 2015.

Baca juga:

Menurut Darmin, akan lebih baik apabila keputusan tersebut dipercepat untuk meminimalisir krisis yang tengah dialami oleh perekonomian global saat ini. 

Namun, dia menegaskan, pemerintah telah memastikan dampak dari keputusan The Fed tersebut dapat diredam. Sehingga, stabilitas ekonomi Indonesia dapat tetap terjaga dengan baik. 

"Kami tidak mengatakan langsung lebih baik. Tapi kalau terus ditunda, gejolaknya makin lama. Sesederhana itu persoalannya. Lebih baik lakukan saja," kata dia.

Baca juga:

Sebagai informasi, The Fed pada hari ini akan memulai pertemuan dua harinya untuk memutuskan arah kebijakan suku bunga acuan yang akan diterapkan di AS. Selama hampir satu dekade ini, AS menerapkan suku bunga rendah guna menstimulus ekonominya yang sedang mengalami krisis. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya