Sumber :
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id
- Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, RJ Lino, menilai penggunaan jalur kereta api untuk angkutan barang yang direncanakan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Rizal Ramli bukan sebagai langkah yang efesien untuk mengurangi masa bongkar muat barang (dwell time) di Tanjung Priok.
"Betul (kereta mempercepat pengiriman barang), kalian tahu kereta di Jepang, keretanya intensif sekali, tapi pangsa pasar pengangkutan barang melalui kereta api hanya 3,8 persen, sekitar 60 persen angkutan laut, 40 persen angkutan truk. Di Jepang tidak hanya satu bidang (transportasi)," ujar Lino di dalam rapat panja dengan komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 16 September 2015.
Baca Juga :
Indonesia Bakal Punya Pelabuhan Syariah
Baca Juga :
Menguak Persoalan Utama Logistik Nasional
"Betul (kereta mempercepat pengiriman barang), kalian tahu kereta di Jepang, keretanya intensif sekali, tapi pangsa pasar pengangkutan barang melalui kereta api hanya 3,8 persen, sekitar 60 persen angkutan laut, 40 persen angkutan truk. Di Jepang tidak hanya satu bidang (transportasi)," ujar Lino di dalam rapat panja dengan komisi VI DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 16 September 2015.
Lino juga menjelaskan, penggunaan kereta api sebagai angkutan barang jangan dijadikan sebagai hal yang utama. Dikarenakan jika dilihat dari presentase, keefesienannya terbilang kecil karena banyak perlintasan jalur kereta api dengan jalan (perlintasan sebidang).
"Kalau di Jepang, (pengangkutan barang) kalau enggak
underground
(bawah tanah),
fly over
(jalan layang). Nah di Jakarta dari Priok ada banyak perlintasan sebidang, di Kemayoran, Senen, dan banyak sekali perlintasan sebidang," katanya
Dengan begitu, dirinya memastikan langkah yang direncanakan oleh Rizal Ramli bukan sebagai hal yang utama untuk mengatasi kemacetan barang di Pelabuhan Tanjung Priok. Bahkan, jika nantinya aturan penggunaan jalur kereta api kembali dijalankan, dipastikan tidak akan berjalan mulus. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Lino juga menjelaskan, penggunaan kereta api sebagai angkutan barang jangan dijadikan sebagai hal yang utama. Dikarenakan jika dilihat dari presentase, keefesienannya terbilang kecil karena banyak perlintasan jalur kereta api dengan jalan (perlintasan sebidang).