Ini 14 Negara dengan Kenaikan Harga Rumah Terbesar di 2015

Pemerintah Diminta Beri Kemudahan Izin Investasi
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
Tips Jadi Pemain Baru di Sektor Properti
- Sebuah situs properti perumahan yang memberi panduan bagi investor di bidang tersebut,
Global Property Guide
Pelonggaran Uang Muka Beli Properti Dinilai Setengah Hati
, merilis tren harga perumahan di seluruh negara pada triwulan II tahun ini. 

Metland Menteng Pasarkan Rumah Tipe Baru
Melihat hasilnya, Anda mungkin akan terkejut bahwa ada beberapa negara yang ternyata harga perumahannya tidak mengalami kenaikan signifikan pada periode tersebut. Seperti Inggris misalnya, bahkan tidak masuk 14 negara dengan kenaikan harga properti terbesar hingga akhir semester I tahun ini. 
 
Dilansir dari Business Insider, Kamis 17 September 2015, berikut ini 14 kota yang properti perumahannya mengalami kenaikan signifikan pada periode triwulan II tahun ini dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.  

1. Hong Kong naik 20,14 persen

Kota-kota di China lainnya tercatat mengalami penurunan harga properti perumahan karena pelemahan ekonomi. Hong Kong berada pada puncak peringkat dunia, di mana harga perumahannya di luar jangkauan banyak masyarakat lokalnya. 

2. Irlandia, naik 10,7 persen

Negara yang tercatat merupakan salah satu yang mengalami penurunan harga perumahan selama krisis ekonomi beberapa tahun ini, pada triwulan II 2015 kembali pada jalur bisnisnya dan harga rumah di negara tersebut naik signifikan. 

3. Estonia naik 8,99 persen 

Harga perumahan di negara ini tetap tinggi di urutan ketiga pada tahun ini. Meskipun faktannya, pertumbuhan harga tersebut melambat dibanding pertumbuhan normalnya pada tahun lalu sebesar 16 persen. 

4. Filipina naik 7,91 persen

Tingginya harga perumahan di negara tersebut setidaknya sebanding dengan harapan bahwa pertumbuhan ekonomi Filipina diharapkan akan berada di kisaran enam persen tahun ini. 

5. Islandia naik 7,84 persen 

Meskipun di posisi kelima, Negara ini merupakan salah satu yang mengalami kemerosotan harga rumah selama krisis keuangan di Eropa. 

6. Norwegia naik 6,62 persen

Kenaikan harga properti perumahan di negara ini sangat signifikan pada tahun ini. Pada periode yang sama tahun lalu, harga rumah di Norwegia hanya naik 1,4 persen. 

7. Jepang (Tokyo) naik 6,54 persen

Harga rumah di Jepang selama lebih dari satu dekade mengalami penurunan dan cenderung stagnan. Namun, pemerintah setempat berupaya mengembangkan kembali bisnis di bidang ini sehingga kembali bergairah. 

8. Meksiko naik 6,38 persen

Pertumbuhan harga rumah di negara tersebut naik hampir dua kali lipat sejak periode yang sama tahun lalu. 

9. Selandia Baru naik 5,39 persen

Laju inflasi di negara tersebut sangat rendah seperti kebanyakan negara maju di dunia, tetapi inflasi harga rumah memberi kontribusi tersendiri atas kenaikan harga properti setempat. 

10. Amerika Serikat naik 5,39 persen

Kenaikan harga rumah tidak hanya dikarena menguatnya nilai dolar terhadap mata uang negara lain, tetapi juga karena pertumbuhan pembeli dari negara lain meningkat signifikan di negara tersebut. 

11. Indonesia naik 5,24 persen

Harga rumah di Jakarta yang notabene ibukota raksasa di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat sejak krisis keuangan yang terjadi. 

12. Afrika Selatan naik 519 persen.

Ekonomi Afrika Selatan mengalami kontraksi pada triwulan II tahun ini, memicu kekhawatiran akan terjadinya resesi keuangan. Namun hal tersebut tampakya tidak membuat harga rumah di negara tersebut anjlok. 

13. Brasil naik 5,06 persen 

Harga rumah di Sao Paulo masih mengalami peningkatan, meskipun faktanya negara tersebut telah mengalami resesi ekonomi tahun ini. 

14. Kanada naik 5,06 persen. 

Lonjakan harga rumah di Kanada hampir tak terpengaruh oleh krisis keuangan. Bahkan nilainnya telah naik dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya