Sumber :
- REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
- Mayoritas bursa saham Asia Pasifik melanjutkan penguatannya pada pembukaan perdagangan hari ini. Terinspirasi pleh sentimen positif Wall Street yang berakhir di teritori positif, karena investor menunggu keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Dilansir dari CNBC, Kamis 17 September 2015, Federal Open Market Committee Fed (FOMC) berpotensi menaikkan suku bunga jangka pendek untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun terakhir pada pertemuan dua hari, yang dimulai Rabu.
Baca Juga :
Mengekor Wallstreet, Bursa Asia Dibuka Melemah
Saat ini, semua mata investor pasar keuangan tertuju pada konferensi pers The Fed terkait kebijakan suku bunga itu pada Kamis sore waktu setempat.
Indeks Nikkei 255 Jepang menguat 1,3 persen, mengimbangi kinerja Wall Street, meskipun data perdagangan yang dirilis sebelum pembukaan bursa mengecewakan. Ekspor Jepang naik 3,1 persen pada Agustus dibanding periode sama tahun lalu, tapi turun 7,6 persen dibanding bulan sebelumnya.
Saham Sony dan Toshiba naik lebih dari masing-masing dua persen, dan saham Toyota Motor meningkat 0,9 persen.
Sementara, indeks ASX Australia Standard & Poor's 200 naik 1,5 persen, kinerja tertinggi dalam minggu ini karena sektor energi naik diikuti oleh bursa AS yang mengalami kinerja positif. Saham energi BHP Billiton melambung 3,6 persen diikuti oleh Oil Search naik 2,4 persen pada perdagangan hari ini.
Di Korea Selatan, indeks Kospi dibuka stagnan hari ini, tertinggal dari rekan-rekannya di kawasan dengan dibebani merosotnya saham-saham blue chips.
Saham Samsung Electronics dan Hyundai Motor mereda 1,2 persen dan 0,3 persen, sedangkan saham perusahaan baja Posco merosot 0,5 persen. Bahkan, saham LG Electronics turun 0,1 persen, meskipun perusahaan itu mengumumkan rencana untuk meluncurkan ponsel pintar premium baru pada 1 Oktober mendatang. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Indeks Nikkei 255 Jepang menguat 1,3 persen, mengimbangi kinerja Wall Street, meskipun data perdagangan yang dirilis sebelum pembukaan bursa mengecewakan. Ekspor Jepang naik 3,1 persen pada Agustus dibanding periode sama tahun lalu, tapi turun 7,6 persen dibanding bulan sebelumnya.
