Bangun Infrastruktur Gas, RI Butuh US$32,42 Miliar

Distribusi Gas Bumi dengan Jaringan ORF dan OTS Lampung
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Pemerintah akan membangun infrastruktur gas bumi di berbagai daerah di Indonesia. Biaya yang dibutuhkan mencapai US$32,42 miliar atau jika dirupiahkan mencapai  Rp468,53 triliun hingga tahun 2025.

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja mengatakan, sesuai dengan Kebijakan Energi Nasional, target bauran gas bumi mencapai 25 persen pada tahun 2025. 

Di sisi lain, Indonesia memiliki sumber gas bumi yang besarannya beragam dan terletak di berbagai wilayah. Agar target tersebut dapat tercapai, maka harus dibangun infrastruktur gas secara masif.

“Apabila infrastrukturnya lengkap, maka gas bumi tersebut dapat disebar di berbagai daerah yang membutuhkannya,” kata dia, dikutip dari laman migas.esdm, Kamis 17 September 2015.
Diam-diam Pertamax Turbo Sudah Dijual di Beberapa SPBU

Infrastruktur yang akan dibangun, antara lain pipa gas dengan investasi sebesar US$8,5 miliar, LNG dan regasifikasi sebesar US$8 miliar, SPBG senilai US$1,3 miliar, jaringan gas kota US$2,5 miliar dan infrastruktur LPG sebesar US$0,42 miliar.
Pertamina Rilis Pertamax Turbo, BBM Mobil Balap RON 98

Pemerintah mengharapkan infrastruktur gas tersebut dapat dibangun oleh swasta, mengingat keterbatasan anggaran negara. APBN diprioritaskan untuk pembangunan sarana yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.
Pertamina Akan Kembangkan Ladang Minyak Raksasa Iran

Untuk menarik badan usaha agar mau berinvestasi, Pemerintah akan memberikan insentif. “Silakan diusulkan apa yang dibutuhkan. Insentif dalam bentuk apa?” kata Wiratmaja.
Pengumuman Direksi Pertamina oleh Menteri BUMN

Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE

Pengkajian secara bisnis dilakukan perseroan.

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016