DPR Minta Harga BBM Diturunkan

Ilustrasi Nozzle BBM.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
Komisi VII Dukung Upaya Pemerintah Perkuat Pertamina
- Komisi VII DPR RI meminta harga bahan bakar minyak (BBM) diturunkan. Hal ini, disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia, yang menjadi kompensasi pelemahan nilai tukar rupiah.

Pimpinan DPR Nilai Sudah Cukup Bukti Jadikan Ahok Tersangka
"Kami meminta harga BBM turun," kata Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika, di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis 17 September 2015.

Sering Gonta-ganti Bensin, Bahaya Tidak?
Kardaya mengatakan, bahwa harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) yang ditetapkan dalam asumsi makro sebesar US$60 per barel. Kini, harganya berkisar US$40-US$45 per barel. "Harga minyak turunnya 27 - 28 persen," kata dia.  

Sementara itu, rupiah melemah sekitar 12 - 13 persen dari asumsi nilai tukar. Saat itu, nilai tukarnya sebesar Rp12.500 - Rp13 ribu per dolar AS.

"Jadi, penurunan harga minyak jauh daripada melemahnya rupiah, sehingga harga BBM logikanya seharusnya turun," kata dia.

Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan harga BBM per 1 September 2015, tidak berubah. Dikutip dari situs Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I. G. N. Wiratmaja, mengatakan pemerintah menghitung harga jual eceran BBM selama periode 24 Juli-24 Agustus 2015 dan melakukan simulasi alternatif periode perhitungan harga BBM, yaitu tiga, empat, dan enam bulan.

"Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata harga minyak bumi yang menunjukkan tren penurunan sebagai dampak perlambatan ekonomi dunia dan simulasi itu, harga jual eceran BBM secara umum tidak naik," kata Wiratmaja di Jakarta.

Dia melanjutkan, keputusan tersebut bertujuan untuk menjaga kestabilan perekonomian nasional dan menjamin penyediaan BBM nasional. Pemerintah pun memutuskan per 1 September 2015 pukul 00.00, harga BBM jenis premium RON 88 non Jawa-Madura-Bali tetap Rp7.300 per liter, solar bersubsidi tetap Rp6.900, dan minyak tanah Rp2.500 per liter. (asp)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya