Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII menyepakati angka asumsi makro untuk harga minyak mentah Indonesia (
Indonesia crude price/
ICP) sebesar US$50 per barel.
Baca Juga :
Stok Minyak Dunia Melimpah, Harga Terus Jatuh
Baca Juga :
Harga Minyak Kembali Anjlok
Baca Juga :
Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok 2,3 Persen
"Angka perkiraan ICP sebesar US$50 per barel," kata pimpinan sidang rapat, Kardaya Warnika dalam rapat kerja Kementerian ESDM dan Komisi VII di DPR, Jakarta, Kamis 17 September 2015.
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said, mengatakan bahwa angka US$50 per barel adalah angka yang realistis untuk saat ini. "Tidak ada yang bisa menebak harga minyak ke depan," kata dia di tempat yang sama.
Dia mengatakan, perubahan US$1 akan berpengaruh terhadap anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) sebesar Rp3 triliun.
Kemudian, penurunan US$10 untuk ICP, berpengaruh terhadap penerimaan negara sebesar Rp30 triliun.
"Insya Allah angka US$50 per barel itu realistis untuk saat ini," kata dia. (asp)
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said, mengatakan bahwa angka US$50 per barel adalah angka yang realistis untuk saat ini. "Tidak ada yang bisa menebak harga minyak ke depan," kata dia di tempat yang sama.