Antisipasi The Fed, BI Rate Dipertahankan 7,5%

Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id - Bank Indonesia mengatakan bahwa langkah BI menetapkan kembali suku bunga atau BI Rate di posisi 7,5 persen sudah termasuk antisipasi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang akan menggelar rapat The Federal Open Market Committee (FOMC), malam ini.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Tirta Segara, mengatakan, seandainya The Fed menaikkan suku bunga malam ini, berapapun poin kenaikan, BI telah memperhitungkan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung lama hari ini.

"Sudah memperhitungkan berapapun poinnya. Asumsinya tidak terlalu tinggi," ujarnya di gedung Bank Indonesia, Kamis, 17 September 2015.

Menurutnya, keputusan ini berdasarkan data yang mendalam dan telah diperhitungkan secara matang.

Tirta menyampaikan, untuk proyeksi akhir tahun BI masih akan kembali mengkaji setiap bulannya sesuai dengan kondisi perekonomian global maupun nasional.

Sinyal The Fed Bikin Harga Emas Naik

Namun, lanjutnya, jika keputusan nanti malam The Fed tidak menurunkan suku bunga, maka BI Rate tetap di angka 7,5 persen hingga akhir tahun.

Dia juga mengatakan BI segera menyiapkan produk kebijakan baru. Langkah tersebut dilakukan guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini terpuruk di level hampir Rp 14.500 per dolar AS.

"Sudah diputuskan tapi belum bisa saya sampaikan, nanti waktu dekat kami akan ada produk-produk baru," kata Tirta. (one)

Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016