Bagaimana Rasanya Menstruasi di Antariksa?

Stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Sumber :
  • Nasa.gov

VIVA.co.id - Aktivitas astronot di selama di antariksa menjadi pertanyaan bagi sejumlah orang. Dengan kondisi lingkungan yang berbeda dengan bumi, astronot berbeda misalnya saat buang air sampai menggosok gigi.

Salah satu yang membuat penasaran orang yaitu bagaimana pengalaman menstruasi selama di antariksa.

Dikutip Npr, Jumat 18 September 2015, persoalan datang bulan dianggap menjadi salah satu alasan kenapa kaum hawa enggan menjadi astronot. Sementara yang lainnya beranggapan datang bulan di bumi saja sudah membuat sebagian wanita repot, apalagi saat di ruang hampa.

Banyak orang yang masih takut lingkungan mikrogravitasi akan meningkatkan insiden mentruasi yang buruk dan berdampak pada kesehatan. Sementara itu, pendukung astronot kaum hawa beranggapan tidak masalah. Sebab sudah banyak misi ke antariksa, ternyata saat mereka kembali tak ada masalah.

Menanggapi hal itu, salah astronot perempuan Johnson Space Center Badan Antariksa As (NASA) Rhea Seddon, meyakinkan bahwa kekhawatiran tersebut jangan terlalu dipermasalahkan.

"Kami katakan bagaimana kalau kita hanya menganggap itu bukan masalah sampai memang menjadi masalah? Jika itu menjadi masalah kita akan menghadapi, tapi mari kita anggap itu sebagai bukan masalah," ujar Seddon.

Sejauh penelitian yang ada, tantangan yang harus dihadapi oleh astronot perempuan di antariksa sebenarnya adalah problem psikologis. Dalam sebuah laporan NASA pada 1971, peneliti Nick Kanas, profesor emeritus psikologi University of California, San Francisco, AS dan William Fedderson menunjukkan tantangan yang dimaksud tersebut.

Kedua peneliti menyebutkan rilis seksual atau datang bulan perlu dipertimbangkan dalam misi antariksa dalam jangka yang panjang. Apalagi ditambah kecenderungan astronot perempuan yang sudah berkeluarga dicegah oleh suaminya untuk pergi ke luar angkasa.

"Ada kemungkinan wanita yang memenuhi syarat untuk ke antariksa dalam sudut pandang ilmiah, mungkin dibujuk meluangkan waktu dan energi demi meningkatkan moral para kru. Situasi itu membuat ketegangan interpersonal jauh lebih dinamis dibandingkan ketegangan seksual yang dikeluarkan," tulis hasil penelitian itu.

Laporan perusahaan Rand Corp yang berbasis di Santa Monica, California, AS justru menunjukkan wanita memiliki kekuatan dan kecerdasan untuk menjadi astronot.

Kejahatan dan Ide Penjara di Luar Angkasa

Penulis laporan tersebut, Glenda Callanen, menyimpulkan perlunya kaum hawa dilibatkan dalam misi antariksa, sebab bagaimanapun mereka punya kontribusi penting.

"Bahkan jika mereka mengambil bagian-bagian yang kurang ilmiah dalam misi luar angkasa, atau mereka hanya ingin membantu eksplorasi planet yang jauh, keterampilan dasar kaum hawa masih harus dipersiapkan untuk tugas baru yang tak terhitung jumlahnya," ujar Callanen.

Selanjutnya, fakta menunjukkan dalam tiga dekade terakhir misi penerbangan antariksa yang dijalani kaum hawa, tidak ada laporan masalah terkait siklus bulanan tersebut.

Para astronot kaum hawa menyatakan datang bulan di antariksa menjadi hal yang biasa saja dan sama saja dengan yang terjadi di bumi. Mereka menegaskan tidak ada masalah soal menstruasi selama di lingkungan mikrogravitasi. (ase)

Stephen Hawking Punya Misi Antariksa Baru

2017, Moon Express Buka Perjalanan Wisata ke Bulan

Mereka mengklaim telah mendapatan izin dari pemerintah federal.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016