Sumber :
VIVA.co.id
- Bank Indonesia saat ini tengah menyiapkan produk baru yang dapat menarik valuta asing masuk ke Indonesia. Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat rupiah yang terus tergelincir di zona merah.
Seperti di ketahui, nilai tukar mata uang tanah air hari ini ditutup melemah di level Rp 14.463 per dolar Amerika Serikat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Seperti di ketahui, nilai tukar mata uang tanah air hari ini ditutup melemah di level Rp 14.463 per dolar Amerika Serikat.
Baca Juga :
Dolar Masih Lemah, Rupiah Melaju di Jalur Hijau
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara menjelaskan, produk ramuan BI yang akan diluncurkan adalah produk yang dapat digunakan untuk penguatan operasi moneter. Misalnya menggeser tenor likuiditas valas
overnight
(satu malam) menjadi jangka panjang.
“Misalnya satu minggu, satu bulan hingga tiga bulan," ujarnya di Gedung Bank Indonesia Jakarta, Jumat, 18 September 2015.
Meski Tirta enggan merinci lebih jauh nama produk tersebut, ia menegaskan hal itu merupakan instrumen untuk investor asing.
Tirta melanjutkan, BI berencana memberikan insentif kepada investor Sehingga lebih menarik. Ia mengaku selama ini Indonesia masih kekurangan instrumen yang semacam itu.
Rencananya Instumen itu akan keluar dalam waktu dekat ini, kemungkinan September ini. Akan tetapi, sebelumnya BI perlu koordinasi terlebih dahulu dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Kementerian Keuangan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara menjelaskan, produk ramuan BI yang akan diluncurkan adalah produk yang dapat digunakan untuk penguatan operasi moneter. Misalnya menggeser tenor likuiditas valas
