BI dan G20 Komitmen Tak Perang Mata Uang

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott berbicara di B20
Sumber :
  • REUTERS/Jason Reed
VIVA.co.id
BI Tak Akan Perlonggar Uang Muka Kredit Motor
- Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, mengatakan, BI akan berkumpul dengan anggota kelompok negara ekonomi G20 pada November 2015. Dalam pertemuan itu, BI dengan anggota G20 lainnya akan berkomitmen untuk tidak perang mata uang.

Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate

Seperti diketahui, tujuan utama G20 adalah menghimpun para pemimpin negara ekonomi maju dan berkembang untuk mengatasi tantangan ekonomi global. Pertemuan para pemimpin negara G20 dilakukan setiap setahun sekali, sedangkan pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dilakukan beberapa kali dalam setahun.
Aliran Dana Asing ke RI Tembus Rp130 Triliun


"Saya hadir di pertemuan gubernur bank sentral G20. Kami komitmen tidak akan melakukan
competitive devaluation
atau perang nilai tukar, jadi itu yang akan kami pegang," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jumat, 18 September 2015.


Agus menjelaskan, melalui pertemuan tersebut, BI bersama anggota G20 telah memahami bahwa kondisi perekonomian dunia tengah terpuruk.


Belajar dari pengalaman Tiongkok yang melemahkan yuan, semua pihak sepakat untuk tidak terpengaruh untuk melakukan perang mata uang.


"Kami mengerti bahwa dunia terpengaruh ketika Tiongkok melakukan devaluasi yuan. Kami lihat yuan, meski sudah devaluasi 2-3 persen, tapi masih tidak menunjukkan perbaikan. Bahkan, kalau dibandingkan mata uang negara lain, masih terlalu kuat yuan," tuturnya.


Menurut Agus, kondisi itu yang melatarbelakangi semua anggota G20 untuk sepakat dan berkomitmen tidak melakukan perang nilai tukar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya