Ahli: Kanker Hati Bisa Disembuhkan

Ilustrasi peneliti.
Sumber :
  • REUTERS / Sebastian Derungs
VIVA.co.id - Kanker hati telah lama dijuluki sebagai pembunuh diam-diam di dunia kedoteran karena keganasan dan sedikitnya gejala yang ditunjukkan pasiennya.
Kanker Hati Penyebab Kematian Terbesar Kedua Dunia

Menurut data tahun 2013 yang dirilis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari total populasi di Indonesia, sebanyak tiga juta hingga lima juta orang menderita kanker hati.
Kanker Hati Bukan Lagi Ancaman Hidup

Menurut Dr Cheah Yee Lee, ahli bedah hati dari Gleneagles Hospital Singapura, rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera menangani penyakit kanker hati sejak dini dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat adalah penyebab tingginya angka penyakit kanker hati di Indonesia.
Menristek: Klinik Antikanker Warsito Tak Boleh Ditutup!

Padahal, Cheah mengatakan, kanker hati sebenarnya dapat disembuhkan, selama masih berada di tahap awal dan kanker belum menyebar.

"Ada harapan untuk sembuh bagi penderita kanker hati dan banyak pilihan pengobatan yang tersedia yang mampu memperpanjang kelangsungan hidup pasien," ujar Cheah saat ditemui di acara Health Talk bertajuk Operasi Kuning: Hati-Hati dengan Liver! di Jakarta, Jumat, 18 September 2015.

Ia menjelaskan, metode penanganan pasien kanker hati terbagi dua, yaitu operasi dan nonoperasi. Metode operasi terdiri dari operasi reseksi dan transplantasi atau cangkok.

Sedangkan pasien yang sudah berada di stadium lanjut dan tidak bisa disembuhkan dengan cara operasi memiliki beberapa pilihan terapi yang mampu memperpanjang harapan hidupnya.

Beberapa terapi itu, antara lain, Transcatheter arterial chemoembolization (TACE), Radiofrequency ablation (RFA), Selective internal radiation therapy (SIRT), Microwave ablation (MWA) dan High-intensity focuses ultrasound (HiFA).

Cheah mengatakan, pengobatan kanker hati masih penuh tantangan akibat terkait dengan penyakit sirosis hati.

Karena pasien kanker hati stadium lanjut sudah tidak dapat diobati dan hanya bisa melakukan terapi untuk memperpanjang kesempatan hidup, menurutnya, di situlah pentingnya memeriksakan diri. Terutama ketika Anda pembawa atau menderita hepatitis B, hepatitis C, obesitas, autoimmune dan memiliki gaya hidup tak sehat seperti mengonsumsi alkohol.

Menurut Cheah, untuk mencegah penyakit kanker hati, harus melakukan serangkaian tes. Pemeriksaan diri sebanyak satu atau dua kali dalam setahun. Selain itu, lakukan tes darah satu kali selama tujuh bulan.

Kasus penderita kanker hati yang meninggal dunia umumnya dikarenakan terlambat memeriksakan diri sehingga ketika didiagnosis, kanker telah mencapai stadium lanjut atau menyebar.

"Untuk pasien kanker hati stadium awal, pengobatan masih sangat mungkin dilakukan. Ada variasi pengobatan efektif yang bisa dilakukan, baik itu secara tunggal atau kombinasi," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya